"Satu perasaan pada dua hati, dan dua perasaan pada satu hati."
-Kania Salsabila untuk hatinya sendiri.⚠️PART MENGUNDANG PERASAAN YANG BERCAMPUR ADUK⚠️
⚠️ADA KE-UWU-AN DI PART INI⚠️
⚠️ADA KESEDIHAN DI PART INI⚠️❤️❤️❤️HAPPY READING❤️❤️❤️
Siang ini, Kania berada di atas kasur King Size miliknya, gadis itu menatap ke langit langit Apartemennya.
"Kepala gue sakit banget, perasaan soalnya susah banget deh. Masa sih yang dipelajarin A yang jd soal ujian Z?" gerutu Kania seraya memijit pelipisnya yang mulai pusing.
Gadis tersebut menghela napasnya pelan, ia berharap semoga nilainya bagus bagus saja dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
"Duh, haus banget lagi," ujar gadis itu seraya bangkit dan berniatan beranjak menuju dapur.
Belum sempat Kania melangkahkan kakinya, tiba tiba saja ponselnya berbunyi.
Dengan sigap gadis tersebut memeriksa benda pipih tersebut.
Satu pesan dari Cowok Rese👻
Sebelum membuka pesan tersebut, Kania memutar bola matanya malas dan berkata, "Pasti ada maunya,"
Cowok Rese👻
Nanti jam tujuh jalan sama gue ya? Siap siap, gue jemput sampe ke pintu apartemen lo!Kania menatap layar ponselnya dengan tatapan yang bingung, "Ya jelas jemput sampe pintu apartemen, orang unit apartemen kita tetanggan!"
Anda
Kalau gue gak mau gimana?😡Cowok Rese👻
Kalau lo gak mau, gue paksa sampe mau!
Lo kan tau gimana gue?😏Kania menghela napasnya saat membaca pesan terakhir dari Karrel, sepertinya lelaki ini memang sudah gila.
Akhirnya, gadis tersebut tidak membalas pesan tersebut dan hanya membacanya saja.
Berdebat dengan Karrel tak akan ada habis habisnya dan tak akan ada ujungnya.
Cowok Rese👻
Gue tau sekarang lo lagi ngomel ngomel nggak jelas. Gue gak mau tau, jam tujuh siap siap. Pake Sweater atau jaket. Gue gak mau ntar lo kedinginan.
LOVE, KARREL GANTENG😎Lagi lagi Karrel tak menyerah mengirim pesan pada Kania.
Gadis tersebut mengelus dadanya agar tetap bersabar, ingin rasanya ia melemparkan benda pipih tersebut.
Namun Kania sadar, sendal saja masih sendal Swallow, boro boro ngebanting ponsel sendiri. Yang ada mah, RUGI.
🌻🌻🌻
Jam sudah menunjukkan pukul enam sore, gadis yang kerap dipanggil dengan sebutan Kania itu akhirnya melangkahkan kakinya menuju toilet untuk mandi dan membersihkan diri disana.
Meskipun Kania berlagak menolak tawaran Karrel, namun entah mengapa, setiap Karrel mengajak Kania, baik sekedar untuk pergi ke sekolah bersama sudah membuat hati seorang Kania menjadi hangat.
Setelah selesai mandi, Kania bersiap-siap, gadis tersebut tetap mengingat waktu. Jam berapa Karrel akan kembali menerornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown [ON GOING]
Ficção Adolescente[FOLLOW, SEBELUM BACA!] Bagaimana bisa mencintai seseorang yang tidak kita ketahui? Kisah ini menceritakan perjalanan cinta melalui ketidaktahuan antara sepasang remaja. Yang pada akhirnya kedua insan tersebut sadar siapa cinta mereka yang sebenarny...