🌻Belajar bareng?🌻

588 57 38
                                    

"Aku mungkin jauh, tetapi tidak pernah pergi."
-Unknown Prince

🌻🌻🌻

Happy Reading!❤️❤️❤️❤️❤️

Semoga terhibur buat kamu yang kurang kasih sayang dari si dia!
-Dari Karrel, Albar, Togar, Adit, dan Zaki.

🌻🌻🌻

Setelah pak Mamat selaku guru Bahasa Indonesia keluar dari ruangan 12 IPA 1. Pada saat itulah, kelas tersebut berubah, yang semula hening. Sekarang menjadi riuh tak jelas.

"Woi, sini lo pada!" ujar Adit memanggil ke empat sahabatnya.

Zaki yang sedang berteriak kesakitan karena Zika menarik kumisnya.

Togar yang sedang sibuk dengan Bika Ambon, yang sengaja ia sembunyikan di lacinya.

Albar yang sedang sibuk memainkan benda pipih yang kerap disebut sebagai ponsel.

Karrel yang sedang sibuk menggoda goda Kania yang sedang mengerjakan Pr pemberian pak Mamat barusan.

Mendengar teriakan Adit barusan, ketiga lelaki tersebut akhirnya berdiri dari bangku masing masing, dan beranjak untuk menemui Adit yang sedang duduk di meja kanan paling pojok.

Siapa lagi kalau tidak Zaki, Togar, dan Albar. Kalian pasti bertanya, mengapa Karrel tidak ikut? Maklum, lelaki itu masih asyik menggoda Kania.

"Napa lo? Kucing lo lahiran? Ayam lo bertelur? Atau sempak lo hilang dicuri tetangga sebelah?" tanya Zaki seraya mengelus elus kumisnya yang sudah bertambah tipis akibat dicabuti oleh Zika kembarannya.

"Santai bang santai. Duduk dulu silahkan, gausah segan segan," ujar Adit seraya mengusir pemilik kursi di depannya, yang bernama Bimo dan Oly.

"Woi Bimoly! Pinjem kursi lo sebentar dong, syuh syuh!" ujar Adit seraya menghempas hempaskan tangannya, menyuruh agar Bimo dan Oly beranjak pergi dari kursi mereka.

"Kita ke perpus aja yuk, daripada digangguin sama mereka," bisik Bimo pada Oly.

Mendengar bisikan Bimo barusan, Oly akhirnya menganggukkan kepalanya.

Lalu, akhirnya kedua murid cupu tersebut beranjak pergi meninggalkan Adit dan teman temannya yang tidak memiliki Akhlak sama sekali.

"Tunggu apa lagi? Duduk!" ujar Adit, seraya menyilangkan tangannya di dada.

Togar sudah duduk disamping Adit sedari tadi, toh mereka kan semeja.

Zaki duduk di kursi Bimo, dan Albar duduk di kursi Oly. Kedua lelaki tersebut menghadap ke belakang agar bisa menatap wajah Adit dan Togar yang tiada manis manisnya itu.

"Maksud lo apaan manggil manggil kita dimari? Mau sunatan lo?" tanya Albar seraya menopang dagunya dengan tangan kanan nya.

"Gue mau nguji iman lo satu satu!" ujar Adit misterius, tak lupa ia memicingkan matanya sambil menatap ke tiga sahabtnya itu secara bergantian.

"Sok sok mau nguji aja kau kutil Badak! Naik motor malam malam aja takut, apalagi ngelewatin pohon pisang punya nya bu Jubaedah!" ujar Togar dengan logat Batak Toba nya seraya menoyor kepala Adit.

Unknown [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang