🌸🌸🌸
Alina memasuki kantin SMA Perkasa dengan diikuti Riksa. Rian? Entah kemana laki-laki itu pergi. Alina semakin kesal karena Riksa tidak gencar menanyai judul lagu yang harus mereka tampilkan. Mudah saja Alina memberitahu laki-laki itu tapi entah mengapa ia ingin mengerjai kakak kelasnya.
"Alina, judulnya apa?"
"Bentar ih, gue mau beli seblak dulu. Kata Kak Nanta seblak di sini enak banget tau," jawab Alina membuat Riksa semakin geram. Laki-laki itu menarik Alina dari antrian lantas mengucapkan sesuatu.
"Kata Bu Darida, gak boleh makan sembarangan. Lo tau seblak di sini pedas semua, nanti lo gak bisa capai nada tinggi. Lo mau perjuangan kita sia-sia gara-gara makan seblak?" Alina menggeleng seakan terhipnotis omongan lembut Riksa.
"Kalau lo mau banget, nanti setelah lomba dan kita jadi juara, gue traktir. Tapi sekarang beli teh hangat aja. Masalah makan, gue tadi bawa roti bakar buatan lo. Masih utuh, belum gue makan."
Alina termangu, ia ingin menolak tapi lidahnya terasa kelu. Riksa beranjak menuju penjual teh lantas memesan dua teh hangat. Tidak menunggu lama, ia kembali dengan dua gelas teh di genggamannya.
"Ayo cari kursi!"
Riksa kembali melenggang. Sesaat kemudian Alina tersadar, ia beranjak mengejar kakak kelasnya.
"Tungguin oi!"
🌸🌸🌸
"Boleh join?" tanya Riksa pada delapan laki-laki dengan tujuh perempuan yang merupakan pasangan mereka.
"Boleh, silakan," ucap laki-laki ber-name tag Devonio Risyad Ardino.
"Makasih," ucap Riksa seraya duduk di kursi kosong.
"Dasar Es Batu Pedas! Seenak jidat aja ninggalin gue. Mana rame banget lagi!" cerocos Alina dengan napas ngos-ngosan membuat beberapa pasang mata menatap gadis itu.
Anjir malu banget gue, batin Alina.
Masih mau ngomel hm? Kasian deh Sayangnya gue malu. Anjir gue ngomong apaan, batin Riksa.
"Lo Alina 'kan?"
Gadis ber-name tag Dilara Nastisya Renaya itu berucap. Gadis yang tadi pagi sempat ingin dikejar oleh Riksa berakhir dipergoki suaminya.
"Iya, kok lo tau?" tanya Alina setelah duduk di samping Riksa. Ia sengaja menginjak kaki laki-laki itu membuat sang empu meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDREAMABLE ( SELESAI )
Teen Fiction*** Kalau emang gak kuat nahan masalah sendiri, ya jangan ditahan. Seorang penyemangat juga butuh disemangati 'kan? *** Jangan biarkan lentera kebahagiaan dalam diri lo padam hanya karena cowok brengsek seperti dia. Bukan cuma gue, kita pantas bahag...