Part 48 || Salah Fokus

16 4 0
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Setelah tragedi Alina tertidur berakhir digendong Es Batu Pedas, kedekatan keduanya semakin terjalin. Sosok Riksa enggan tersenyum berhasil diubah Alina menjadi seorang yang penuh keceriaan. Bahkan laki-laki itu sering tertawa ketika bersama Alina.

Tidak sedikit fans Riksa menjuluki ia dan Alina sebagai Antana's couple goals. Tidak sedikit juga yang cemburu sampai-sampai meneror Alina. Beruntung ia sudah belajar mengacuhkan pesan tidak penting dari peristiwa lampau.

Hari ini tepat sebulan setelah Bu Darida meminta dua anak didiknya mengikuti ajang menyanyi. Sekarang pun, Alina, Riksa, dan Rian tengah menunggu giliran bersama Bu Darida.

"Nanti jangan gugup, tampil seperti waktu kita latihan. Jangan lupakan chemistry! Saya yakin kalian pasti bisa," ucap Bu Darida meyakinkan.

Ketiga pelajar itu mengangguk. Mereka mulai menaiki panggung setelah pembawa acara hari ini memanggil. Sementara Rian menyetel keyboardnya, Alina berusaha mengatasi kegugupan yang menyelimutinya. Bahkan melebihi tampil musikalisasi puisi beberapa bulan lalu.

"Gugup, ya?" tanya Riksa dibalas anggukan kecil Alina. "Gak perlu gugup, anggap di sini kita cuma berdua," ucap laki-laki itu lagi.

"Gak bisa."

"Kenapa gak bisa? Harus bisa dong apa gue harus ambil botol atau roti bakar cokelat buatan lo biar hilang gugupnya?" tanya Riksa dibalas gelengan Alina.

"Bukan itu."

"Kenapa terus?"

"Kalau cuma berdua, nanti gak ada yang main keyboard. Terus kita gak bisa tampil dong," jawab Alina membuat Riksa terkekeh lantas mencubit pipi partner duetnya.

"Cerdas."

Alina menyingkirkan tangan Riksa dari wajahnya. "Makasih, tapi gak usah cubit juga. Malu dilihat banyak orang," ucap gadis itu mengingat mereka berada di panggung.

"Biarin, lagian sekarang Bu Darida udah rekam kita tuh buat dokumentasi, siap-siap jadi artis lagi," ucap Riksa diikuti smirknya.

"Terserah." Alina menghampiri Rian. "Belum selesai juga?" tanya gadis itu.

"Udah kok. Ayo mulai!"

Alina mengangguk lantas kembali ke tempatnya tanpa memedulikan Riksa yang senantiasa tersenyum membuat peserta perempuan lainnya ingin menjerit.

Permainan keyboard Rian mengawali penampilan mereka. Lagi dan lagi, suara Riksa dan Alina berhasil membius setiap orang. Bahkan penjaga stan Thai Tea yang berada di kantin sekolah, rela jauh-jauh mendatangi aula SMA Perkasa demi menyaksikan ketiganya.

Tak usah cemburu
Aku tak ingin kita berpisah karena ini
Biarkan aku selalu mencinta untuk selamanya

UNDREAMABLE ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang