Part 28 || Kak Riksa & Masa Lalu

26 5 0
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Alina memperlihatkan piala dan hadiah yang ia dapatkan pada Aksa dan anggota inti Arial Gang kecuali Rangga. Mereka tampak bangga melihat keberhasilan Alina. Namun yang paling bangga di sini adalah Aksa selaku pacarnya.

"Tuh 'kan apa kubilang, kamu pasti bisa. Nggak salah lagi. Suatu saat kamu pasti jadi jadi penulis terkenal. Aksa jamin."

"Ututu dedek emesnya abang Mike jadi juara satu, Abang Mike makin bangga deh," ucap Mike dengan nada yang dibuat-buat.

"Congrats, ya, Lin!" Marvel tersenyum sembari mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Selamat, ya, gue bangga sama lo," ucap Arga sembari tersenyum simpul.

Alina tersenyum lalu menganggukkan kepala. "Makasih semuanya."

Aksa mengacungkan jempolnya. Lain hal dengan Nanta. Lelaki itu terlihat biasa saja. Dengan tampang serius, ia bertanya. "Lanjutannya gimana?"

Alina menatap Nanta penuh arti. "Katanya sih ada musikalisasi puisi besok, sama ketua OSIS," jawabnya.

"Ketua OSIS? Si Johan?" tanya Arga.

Alina menganggukkan kepala sementara Aksa sedikit tersentak mendengarnya. "Lina mau duet musikalisasi puisi bareng Kak Johan?"

Alina mengangguk pelan. "Sebenarnya aku nggak tau kalau juara pertama bakal duet musikalisasi puisi sama Kak Johan. Aku ikut ini biar kelas nggak didenda aja. Tapi kalau dari awal Alina tau, Alina nggak bakal mau ikut. Males."

"Jangan gitu, Lina. Harusnya kamu bangga bisa kepilih. Banyak yang nunggu buat tampil musikalisasi puisi bareng Kak Johan. Kamu harus bersyukur. Aksa selalu dukung kamu," ucap Aksa panjang lebar.

"Tuh dengerin kata pacar kamu. Semangat, Dek!"

"Semangat Dedek emesnya Abang Mike!"

"Fighting Alin!"

"Fighting!!"

Alina tertegun. Ia tak menyangka jika akan mendapat dukungan baik dari mereka. Ia merasa sebagai gadis paling beruntung di dunia. Alina termangu sejenak. Jika saja hari itu tak pernah datang, mungkin ia takkan bertemu dengan Aksa.

"Alina Clarissa Auristella, dipanggil Kak Johan di ruang OSIS."

💌💌💌

Alina memasuki ruang OSIS dengan penuh keraguan. Gadis itu mengucap salam secara perlahan lalu menemui Johan yang lagi-lagi sendirian di ruangan itu.

"Gila nih kakel doyan banget sendirian. Kalau gue sih ogah," gumam gadis itu. Alina mempercepat langkahnya mendekati Johan.

UNDREAMABLE ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang