Part 16 || Heartbreak

42 5 0
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Bagaimana mungkin aku bisa menerimanya kala deru nafasmu saja masih terngiang.

Undreamable

🌸🌸🌸

"Jadi, saya bermaksud untuk membawa Aksa pulang ke rumah saya. Karena sebentar lagi, ia akan saya jodohkan dengan putri tunggal pemilik Refiandra Industries. Marshalina Refiandra."

Deg! Alina terlihat sangat terkejut mendengar perkataan Anika. Bagaimana bisa cewek yang baru ia kenal tadi akan dijodohkan dengan Aksa? Padahal di sini statusnya masih pacaran. Kenapa harus Marsha?

"Apa hak Anda? Bukannya kemarin Anda meninggalkan anak itu begitu saja? Kemarin Anda juga bilang kalo Anda tak bisa menerima anak seperti Aksa di rumah Anda. Dan mulai kemarin juga, Anda sudah lepas tanggung jawab dari Aksa. Lantas mengapa sekarang Anda bersikap seolah tak ada yang terjadi?" Bintang berucap tegas.

"Sekarang Aksa tinggal di rumah kami. Sekarang ia sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Jadi semua kebutuhan dan masa depan Aksa, kami yang urus. Lagipula status Aksa sekarang masih menjadi pacar dari anak saya. Anda tak bisa mencampurinya," sambungnya.

Anika tersenyum miring. "Heh ingat, ya, Anda cuma pemilik rumah ini bukan berarti Anda kerabatnya Aksa. Lagipula saya ini nenek kandung Aksa. Ibu dari ayahnya, Hervan Kalandra. Tentunya saya memiliki hak sepenuhnya atas anak itu."

"Mengenai statusnya, masih pacaran bukan menikah kan? Mengapa harus dipersoalkan? Lagipula saya tidak pernah merestui hubungan mereka," ucap Anika dengan entengnya.

"Cukup, jangan berdebat. Bu Anika, jadi tidak perjodohannya? Buang-buang waktu saja! Saya masih ada meeting setelah ini." Jovan Refiandra--ayah Marsha--menimpali.

"Pak Jovan, semua yang telah kita sepakati pasti akan terjadi. Aksa, ikut nenek sekarang atau dihukum?!" Anika menatap tajam ke arah Aksa membuat cowok itu menundukkan kepala.

"Enggak. Aksa nggak akan pergi dari sini. Selama ada Alina, Aksa nggak boleh pergi. NGGAK BOLEH!" Alina berteriak, lagi-lagi buliran bening mulai membasahi pipinya.

Anika menghampiri Alina. "Heh, cewek pembawa sial, jangan ikut campur urusan saya! Ingat, ya, kamu cuma pacar Aksa bukan tunangan ataupun istrinya. Jadi kamu nggak lebih berhak daripada saya."

Anika mendekati Aksa lantas mencekal pergelangan tangannya. "Ikut saya pulang sekarang juga!"

"Sakit, Nek."

"Jangan kasar sama Aksa kalau dia memang cucu kandung Anda!"

Anika seolah tak memedulikan ucapan Bintang dan Aksa. Wanita itu justru beranjak pergi bersama keluarga Marsha. Sementara Arinda sibuk menenangkan Alina.

UNDREAMABLE ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang