🌸🌸🌸
Masa kita memang telah usai. Namun bukan berarti persahabatan kita juga.
•Undreamable•
🌸🌸🌸
Pukul empat sore, bel pulang SMA Antana terdengar nyaring di telinga. Hari yang cerah tak melunturkan semangat anggota ekskul basket dalam mempersiapkan turnamen nasional bulan depan.
Bersamaan dengan itu, Aksa dan Alina menyusuri lapangan basket SMA Antana menuju gerbang. Hingga sebuah bola basket akan mengenai Aksa kalau saja Alina tak melindunginya.
"Aduh."
Aksa kembali cemas. "Lina nggak papa?"
Alina menggelengkan kepala. "Gapapa kok." Ia menyunggingkan seulas senyum membuat Aksa merasa tenang.
"Maaf, bolanya keluar area tadi."
Alina menatap Marsha sekilas lantas menganggukkan kepala. "Gapapa kok udah biasa."
"Eh Aksa, hai!"
Marsha terlihat amat senang bertemu kembali dengan Aksa. Justru membuat Alina merasa kesal entah mengapa.
"Hai," jawab Aksa singkat lantas menggenggam erat tangan Alina.
Marsha yang menyaksikan tingkah Aksa merasa sedikit cemburu. Ingin rasanya membuat genggaman tangan keduanya terlepas.
"Oh iya, kenalin gue Marshalina Refiandra kelas XI IPS 2. Lo pasti pacar Aksa 'kan?"
Alina tersenyum, ia mengangguk. "Gue Alina Clarissa Auristella kelas XI IPA 2. Pacar, teman, sahabat sekaligus keluarga Aksa. Kok lo tau?"
Marsha mengangkat sebelah sudut bibirnya. "Ya iyalah 'kan Aksa yang cerita."
"Lina, ayo pulang. Aksa nggak mau ketemu dia," bisik Aksa namun dapat didengar Marsha.
Alina tersenyum. "Duluan, ya, Sha."
Marsha mengacungkan jempolnya. Aksa dan Alina pun melenggang pergi. Hingga keduanya sampai di gerbang, Marsha tak memalingkan wajahnya dari Aksa.
"Senyum aja, abis ini lo pasti nangis sampe mata lo bengkak. Gue jamin itu, Alina."
🌸🌸🌸
Hari ini berbeda dengan hari biasanya. Supir Alina yang senantiasa stay di depan gerbang sekolah sebelum ia pulang, tak kunjung datang. Kini dua sejoli itu tengah duduk bersama siswa lainnya di halte sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDREAMABLE ( SELESAI )
Fiksi Remaja*** Kalau emang gak kuat nahan masalah sendiri, ya jangan ditahan. Seorang penyemangat juga butuh disemangati 'kan? *** Jangan biarkan lentera kebahagiaan dalam diri lo padam hanya karena cowok brengsek seperti dia. Bukan cuma gue, kita pantas bahag...