Part 07 || Coach Aksa

66 6 3
                                    

 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌸🌸🌸

Sebelum ini pun, kamu sudah seperti pahlawan untukku. Melalui senyuman elokmu, kudapatkan kebahagiaan sederhana yang belum pernah kurasakan.

Undreamable

🌸🌸🌸

Weekend telah tiba, namun bukan berarti waktu rebahan untuk Alina bertambah. Buktinya sekarang gadis itu tengah mengikuti pelatihan renang gaya bebas bersama Aksa juga Pak Reza.

"Lina, ayo pemanasan dulu!"

Alina menganggukkan kepala, lantas melakukan pemanasan seperti yang Aksa lakukan. Setelahnya, dua sejoli itu beranjak memasuki kolam renang.

Sebenarnya Pak Reza sudah meminta izin kepada kepala sekolah untuk menggunakan "Antana's Swimming Pool" sebagai tempat pelatihan O2SN.

Sebenarnya pula, Pak Reza telah memilih Aksa dan Alina sebagai perwakilan SMA Antana di perlombaan O2SN. Hanya saja Pak Reza belum memberitahukan kepada kedua pelajar itu.

"Lina, kamu latihan meluncur dulu. Kata Om Reza, kalo menguasai gerakan meluncur, 75% kita bisa berenang."

Alina menggeleng lemah. "Aku nggak berani," lirihnya.

Aksa menangkup kedua pipi Alina, membuat manik mata gadis itu bertemu dengan manik matanya.

"Lina, jangan takut. Aksa di sini, Aksa bakal jagain Lina. Lina nggak akan kenapa-napa."

Dari kejauhan Pak Reza tersenyum melihat kedekatan ponakannya dengan Alina. Ia percaya jika Alina adalah insan terbaik untuk ponakannya itu.

Alina menganggukkan kepala, perlahan ia mencoba untuk meluncur. Namun gadis itu kehilangan keseimbangan. Beruntung Aksa berhasil menangkapnya.

"Lina nggak papa?"

Alina menggelengkan kepala. "Sakit," ringisnya sambil memegangi kaki kanannya.

Aksa panik seketika. Cowok itu mencari keberadaan Pak Reza. Lantas meneriakkan namanya.

"Om Reza, kaki Lina keram!"

🌸🌸🌸

Aksa kembali mengajari Alina tips meluncur dengan baik setelah Pak Reza membenarkan kaki Alina.

"Lina, Aksa kasih tau tips supaya kamu bisa meluncur dengan lancar, ya?"

Alina mengangguk lantas mendengarkan ucapan Aksa. Namun gadis itu terkejut ketika Aksa memeluk dan memegang kedua tangannya. Cowok itu menautkan kedua ibu jari Alina.

"Lina tautkan jempolnya kayak gini, nanti jari yang lain Lina arahkan ke permukaan air supaya nggak tenggelam. Usahain lengan Lina lurus supaya bisa gerak lurus juga nantinya."

UNDREAMABLE ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang