***
Kalau emang gak kuat nahan masalah sendiri, ya jangan ditahan. Seorang penyemangat juga butuh disemangati 'kan?
***
Jangan biarkan lentera kebahagiaan dalam diri lo padam hanya karena cowok brengsek seperti dia. Bukan cuma gue, kita pantas bahag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌸🌸🌸
Aku ingin deritamu usai. Tapi kenapa malah sebaliknya? Aku ingin kamu bahagia, tapi kenapa takdir merenggutnya?
•Undreamable•
🌸🌸🌸
"Ngoceh mulu Dek, gak bosen?"
"Bodo amat." Alina sengaja menekan luka Nanta membuat sang empu semakin kesakitan.
"Sengaja ya kamu?"
Nanta mendekati Alina lantas menggelitiki gadis itu. "Rasain ini, adekku zeyeng."
"Kak Nanta! Jangan hahahahahaha!"
Nanta sama sekali tak menggubris perkataan adiknya. Justru tingkah cowok itu semakin menjadi.
"Salah siapa ngoceh mulu kek burung beo."
"Kak Nanta, jangan hahahahahaha!"
Shijakbuteo da Yesang bakke nollaun style Jageun stepdeul big vibe keep up Too slow too fast Sokdo control Bopok neolbhyeo Tempo ollyeo
Nanta menjadi jengah karena lantunan lagu We Go Up milik NCT Dream mengisi ruangan. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Alina bergegas menjauhi Nanta.
"Dadah Kak Nanta jelek wle!"
Gadis itu beranjak keluar kamar Nanta lantas menerima panggilan dari Aksa.
"Halo, Lina dimana? Lina nggak papa kan? Aksa khawatir banget sama Lina."
"Lina di rumah. Maaf nggak sempat ngabarin-"
"Aksa ke sana sekarang."
Sambungan telepon kembali terputus sepihak. Alina merasa bersalah pada Aksa.
"Masih pacaran sama dia?"
Alina menatap nanar wajah kakaknya. Perlahan gadis itu menganggukkan kepala. Ia tak bisa menyangkal jika masih berhubungan dengan Aksa.
"Kakak sayang banget sama kamu, Alina. Kakak nggak mau kamu nanti dikecewain sama cowok aneh itu. Kakak juga gak pengen cowok itu nyusahin kamu terus." Nanta berhasil membungkam Alina.
Bel rumah Alina berbunyi. Buru-buru gadis itu membukakan pintu--mengabaikan Nanta yang mematung di depan kamar tidurnya.
"Ak-" ucapan Alina terpotong kala Aksa berhambur memeluknya, erat.
"Lina kenapa nggak ngasih tau Aksa kalau mau pulang? Lina kenapa nggak mau nungguin Aksa dulu? Lina lupa ya sama Aksa? Aksa khawatir banget sama Lina."
Alina termangu. Mulutnya terasa kaku untuk menjawab pertanyaan Aksa. Alhasil gadis itu terdiam seketika hingga deheman Nanta membuyarkan segalanya.
