[1] 84

3.2K 310 142
                                    


Beberapa hari ini Renjun gak ngabarin, dia pulang kerumah pun larut malem yang biasanya ngobrol lewat balkon dulu tapi ini enggak. Bahkan disekolahpun Renjun nyuekin dia sampe tukeran tempat sama Haechan.

Paginya, Ayumi berangkat sendiri pake mobil. Itu juga karena keluarganya udah berangkat kerja, sedangkan ka Sakura baru pulang tadi subuh. Bisa ngamuk kalo di bangunin pagi-pagi, kasian juga kan.

Sampainya di sekolah terlihat dari loby jika koridor sangat ramai, Ayumi mengerutkan keninganya melihat itu terlebih lahi ada beberapa murid yang mulai menatapnya. Ayumi merasakan dejavu dengan kejadian ini, perasaannya mulai tidak enak ketika ada beberapa obrolan dari murid di koridor.

Ayumi dengan cepat melewati murid-murid yang menatapnya, rasanya sangat risih menjadi pusat perhatian seperti ini. Ia mencepatkan langkahnya hingga sampai di perempatan koridor antar jurusan, ia menyipitkan matanya melihat seseorang tak tak asing di ujung koridor.

Renjun gandengan sama cewek yang dia temuin saat di mall, yang bikin Ayumi heran cewek itu gak pake seragam dia pake baju bebas yang bikin warga Neo makin gencar. Saat ingin menghampiri Renjun dan memarahinya langkahnya kembali terhenti saat ngeliat Hina, Herin, Shuhua dan Somi memeluk perempuan itu dan mengajaknya berbelok ke koridor tembusan arah kantin -jalan pintas-

Kakinya semakin lemas ngeliat itu, dia langsung melangkah dengan pasti menyingkirkan pikirannya. Saat tiba di kelas, anak kelaspun menatapnya tidak bersahabat seolah dia adalah penjahat.

"Ngapain lo semua ngeliatin gue kayak gitu!" Semua langsung ngedengus, lalu kembali ke urusan masing-masing kecuali satu orang.

"Gak usah sok paling di takutin deh, Ayy." Ayumi yang baru naro tasnya di meja natap Nancy gak suka.

"Gue gak ngerasa begitu!" Nancy tertawa sarkas.

"Sikap lo menunjukan seperti itu ... Sok jagoan, sok berkuasa, sok femous." Ayumi ngepalin tangannya lalu berjalan menuju meja Nancy.

"Bilang sekali lagi."

"Sok! lo tuh pengen dipandang!"

"Diem Cabe!" Cuman dua kata tapi langsung bikin Nancy naik darah, kebukti sekarang dia jambak rambut belakang Ayumi sampe Ayumi ngedongak.

"Yang cabe siapa? Siapa cabe yang lo maksud!" Ayumi berusaha gapai tangan Nancy, setelah berhasil tergapai dia langsung membanting Nancy kedepan kelas secara reflek karena kepalanya yang perih.

Satu kelas langsung diem ngeliat itu, bahkan anak julid yang baru dateng juga ikut mematung liat tingkah Ayumi.

"LO APA-APAAN SIH BANGSAT!" Somi menghampiri Nancy dan membantunya matanya berkaca-kaca, bukan rahasia umum kalo Somi dan Nancy adalah saudara seperti Shuhua dan Renjun.

"LO GAK USAH SOK JAGOAN BISA GAK SIH! MUAK GUE LIAT TINGKAH LO!" Somi ngebentak Ayumi dan Ayumi gak terima itu.

"Kalo sodara lo gak mulai, dia gak bakalan berakhir kayak gitu!"

"Lo nya aja yang gak bisa ngomong secara baik-baik." Ayumi nengok ke Renjun yang barusan ngomong begitu.

"Makin setress ya lo, Ay." Hina bergidik lalu jalan menuju tempat duduknya.

"Kenapa lo semua mojokin gue sih!"

"Ya karena lo yang salah tolol!" Ayumi natap Haechan gak suka dan malah dibales tatapan sinis Haechan.

"Apa?! Gue salah? Iya? Jadi lo terus menerus mau jadi putri raja yang selalu dibela dan dipuji-puji gitu?" Ayumi menggeleng pelan dengan mata berair, lalu ia menatap Renjun namun Renjun langsung memutuskan kontak mata mereka.

"Selingkuhan lo keren juga, Ay. Kelas samping lagi." Celetuk Jaemin yang baru dateng sambil ngasih foto Ayumi dan Han Jisung di parkiran, di foto itu ada dua di grid yang satu Han ngacak rambutnya dan satu lagi nyubit kedua pipinya.

ᴇꜱ ʙᴀᴛᴜ | ʜʀᴊTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang