[2] 29

2K 250 29
                                    

Ding-! Dong-! Hae gaess aku micuu mwahh.

••°°••

Ayumi melirik jam dinding yang menunjukan pukul 01:23 dini hari namun suaminya tak kunjung pulang, rasa paniknya semakin menjadi saat mengingat perkataan Hina tadi siang.

Ayumi mengusap wajahnya ia menahan air matanya berharap apa yang diucapkan Hina hanyalah kesalah pahaman saja.

Namun ketakutannya terasa nyata begitu notiv dari line yang menampilkan foto kemesrahan suaminya dengan perempuan lain.

Tangisannya pecah melihat Renjun memangku wanita lain ditempat yang benar-benar menjijikan bagi Ayumi.

Ayumi langsung turun kebawah dan menunggu suaminya disofa depan tv sambil menangis mendapatkan kiriman foto tersebut.

09:56 pagi namun Renjun belum juga pulang membuat Ayumi semakin pasrah dengan apa yang terjadi kedepannya.

Nit nit nit

Ayumi melirik Renjun yang baru masuk dengan penampilan acak-acakan serta bau alkohol yang amat nyengat. Renjun terkejut melihat Ayumi yang ada disofa tengah menatapnya.

"Puas main sama cewek yang entah keberapa di club?" Renjun hanya diam menatap istrinya lalu ia cekukan setelah itu kemudian ia ngegeleng kepalanya yang sangat berat akibat minuman yang ia minum semalaman.

"RENJUN!!!" Renjun langsung membanting tas ranselnya dan menatap Ayumi dengan matanya yang merah.

"Gue lagi pusing! Jangan bikin gue nambah pusing ngerti?" Ayumi langsung menangis sejadi mungkin mendengar perkataan Renjun.

Puas menangis ia menuju dapur untuk membuatkan minunan pereda buat orang yang sedang mabuk, selesai itu Ayumi menatap pintu kamarnya lalu kembali meneteskan air mata.

"Apa gue udah milih pilihan yang salah Njun?" gumannya lalu ia mengusap air matanya lalu menidurkan dirinya dimeja makan dan memejamkan matanya.

Renjun terbangun dan langsung berlari menuju kamar mandi saat perutnya seperti diaduk-aduk dan ingin mengeluarkan semua isinya.

Puas memuntahkan semua isi perutnya ia terduduk ditoilet kemudian sekilas ingatan beberapa jam lalu melintas membuatnya langsung berlari menuju dapur dan hanya mendapati termos kecil dan cangkir.

"Diminum ya, aku pulang dulu." -Nakomoto Ayumi.














"AYYY!!" Renjun terbangun dari tidurnya lalu melihat kesamping kasurnya yang tidak ada keberadaan Ayumi, ia langsung buru-buru keluar kamar.

Namun napasnya kembali teratur saat mendengar ucapan ngegas anak pertamanya dan juga suara tawa anak bungsunya.

Ia berpegangan pada dinding sambil mengusap keringat yang ada di keningnya dan menenangkan dirinya sendiri jika tadi itu hanya mimpi. Masa lalunya yang entah mengapa muncul kembali melalui mimpinya.

"Hey!" Renjun tersentak lalu reflek menoyor kepala Ayumi yang tiba-tiba nongol dari kamar Rey membuat Ayumi cemberut lalu nyabet Renjun pake celana panjang milik Rey yang baru aja dia ambil.

"Ngangetin aja." Ucap Renjun ngegas

"Dih! Situ ngapain begitu kek orang apaan aja." Renjun ngelirik Ayumi seketika bayangan-bayangan mimpinya muncul kembali membuat rasa bersalahnya semakin besar.

"Gapapa, kamu mau kemana?" Tanya Renjun ngeliat penampilan Ayumi.

"Mao joging keliling komplek sekalian ngajak Rey main diluar si Juna juga mau sepedahan mau ikut gak? Ayo olah raga kamu melaran tau" Ucap Ayumi dan langsung membuat Renjun melotot dan ngeliat kearah perutnya.

ᴇꜱ ʙᴀᴛᴜ | ʜʀᴊTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang