[1] 89

3.1K 281 155
                                    

Ayumi membuka matanya sesuai perintah Siyeon, ia menatap wajahnya dari pantulan kaca kamar villa.

"Buset cakep amat gue." Siyeon mengendus kesel.

"Dandan aja gak bisa lo, belajar!"

"Yehh emak marah-marah aja, cepet tua baru tau rasa lo." Siyeon hampir aja ngelempar kotak make upnya, kalo gak inget harga alat lempurnya itu mahal-mahal.

"Ayo idih ... Malah bercanda." Somi yang baru keluar dari kamar mandi langsung ngajak Ayumi sama Siyeon yang masih di depan meja rias.

Ini adalah malam terakhir mereka di Dieng, besok mereka pulang namun sebelum pulang mereka mampir dulu di pemandian aer panas. Sampe di rumah makan yang udah disewa SMANEO beberapa hari ini, mereka langsung cari anak julid yang cowoknya.

Karena villa cewek sama cowok itu dipisah gaes mana jauh banget lagi, terus kemaren tuh Ayumi, Siyeon sama Shuhua nekat ke villa cowok eh pertengahan jalan malah ketemu kuntil anak. Apes banget mereka kemaren:v

"Widihh di dandanin sapa lau?" Tanya Jaemin ngeliat Ayumi dengan wajah polesan make up, biasanya Ayumi make up ga se full ini.

"My emak." Jawab Ayumi sambil meluk Siyeon yang ada di depannya.

"Gila sih anjer, ini dingin banget gak boong." Ucap Hina ngegosokin telapak tangannya, karena baju yang dia pake itu tanpa lengan bikin Hyunjin ngejitak kepala Hina.

"Lo pikir ini di jakarta?" Untung aja Hyunjin pake tuxedo, gak kayak Jaemin sama Haechan yang cuman pake kemeja doang.

Emang bebas sih untuk pakaian tapi anak laki-laki diwajib pake pakaian formal dan anak perempuan di wajibkan pakai gaun, maksudnya bebas itu ga di tentuin warnanya atau modelnya gitu.

Acarapun dimulai mereka langsung cari tempat, yang gak terlalu depan dan juga ga terlalu belakang jadi pertengahan aja. Acaranya lumayan seru, dari ngobrol-ngobrol sampe boleh ada yang tampil entah itu nyanyi atau main alat musik.

Sampe dimana pak Siwon selaku kepala yayasan memegang alih mic.

"Selamat malam semua."

"Malammm"

"Wah cantik-cantik sama ganteng-ganteng ya kalian." Puji Siwon ngeliat kemurid-muridnya.

"Jadi bapak disini akan memberitahu kalian, jika surat kelulusan akan dibagikan sekarang." setelah perkataan Siwon, para murid langsung heboh.

"Dengarkan! Dengarkan!" Semua kembali hening.

"Kalian pasti terkejut kan ... Saya yakin itu. Kalian silakan ambil surat yang ada di depan, yang kanan untuk laki-laki dan kiri untuk perempuan. Cari nama kalian dan jangan di buka sebelum saya beri aba-aba mengerti?" Semua langsung mencari nama mereka masing-masing.

Ayumi memandang amplop berlogo sekolahnya dengan gemetar, takut gak lulus gaes masalahnya dia bandel banget disekolah.

"Ikutin aba-aba saya."

"Satuu..."

"Dua..."

Semua murid udah deg degkan menunggu nomor berikutnya.

"Tiga! Silakan buka." Semua langsung ngebuka surat kelulusan mereka.

Suara teriakan dan juga sorakan langsung terdengar.

Ayumi rasanya lemes aja ngeliat kata Lulus di suratnya, rasanya kaki dia bener-bener kayak jelly.

Anak julid langsung berkumpul dan membentuk lingkaran, untuk saling memeluk satu sama lain. Saat itu lampu diruangan itu redup, dan di depan terdapat layar yang menampilkan mereka saat pertama kali masuk sekolah sedang melaksanakan MPLS.

ᴇꜱ ʙᴀᴛᴜ | ʜʀᴊTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang