|65| Same

3.1K 381 76
                                    

Happy Reading!


Sudah lewat dari lima hari sejak kepulangannya ke Seoul, tak banyak yang berubah dalam kesehariannya hanya tinggal di rumah karena Jiwoon masih sangat kecil untuk ia tinggalkan bekerja. Sebenarnya ada bibi Jung yang bisa saja ia mintai tolong, tetapi dirinya tak enak hati membuat pekerjaan bibi Jung bertambah mengingat umur wanita itu yang sudah memasuki lansia.

Selama di rumah ia hanya akan menghabiskan waktu menemani Jiwoon bermain. Terkadang Soobin turut bergabung dan berakhir dengan dirinya yang meminta Soobin untuk menjaga Jiwoon dan dirinya akan membantu bibi Jung memasak. Setidaknya ia bisa menghilangkan kejenuhannya selama di rumah selain menemani buah hatinya bermain.

"Baru beberapa hari bertemu, mereka sudah sangat akrab." pungkas bibi Jung yang sedari tadi memperhatikan kedekatan Soobin dan Jiwoon sambil memotong daging di meja pantry yang berhadapan dengan meja makan, di sana terlihat Soobin yang duduk menghadap ke arah mereka sedangkan Jiwoon duduk di atas meja dengan membelakangi mereka tengah bermain dengan Choiry yang sekarang terlihat lebih gemuk. Tubuh kecil Jiwoon tak mampu menutupi tubuh jakung Soobin.

"Itu karena tingkah mereka tidak jauh berbeda," celetuk Demi sambil tersenyum remeh melihat Soobin, menurutnya Soobin sama saja dengan Jiwoon-nya. "Bukankah mereka sama-sama menggemaskan?" celetuknya kembali.

"Kurasa begitu," bibi Jung menyetujui setelah memperhatikan kedua sosok yang terus mencuri perhatiannya karkena kekehan si buntalan kecil dan buntalan besar yang tak jauh berbeda.

"Apa Soobin sudah punya pacar?" Demi mengalihkan pembicaraan mereka karena tiba-tiba pertanyaan itu terpikirkan olehnya.

"Sepertinya tidak, dia tidak pernah membawa teman perempuannya kemari."

"Ck, sudah kuduga. Mana mungkin dia memacari anak gadis orang dengan sifat dinginnya itu, padahal kalau di rumah sikapnya tak jauh berbeda dengan Woon." tukas Demi terkesan menyindir, tetapi sindirannya tak sampai di dengar oleh Soobin yang terlihat cekikikan.

Tiba-tiba suara bell terdengar membuat mereka menoleh bersamaan ke arah ruang tamu.

"Biar aku yang lihat," Soobin beranjak dari kursinya dengan membawa Jiwoon dalam gendongannya.

Cklek

Soobin mendapati seorang pria yang berdiri di depan pintu.

"Astaga, Jungkook, tunggu aku!"

Seorang wanita muncul dari balik pagar dan berhenti melangkah tepat di samping pria tersebut. Wanita itu nampak menatap kesal pada pria di samping sebelum beralih menatapnya dan seketika itu juga mimik kesal wanita itu hilang terganti dengan senyum merekah lebar.

"Wah... Soobin-ssi, kau kah itu?"

Soobin mengmati wajah wanita yang baru saja memanggil namanya, sontak matanya sedikit melebar setelah mengingat wajah wanita tersebut.

"Bukankah kau teman Demi Noona?" tanyanya guna memastikan dugaannya memang benar.

"Eung!" wanita yang tak lain adalah Minjoo mengangguk antusias.

Sedangkan Jungkook masih dengan keterbungkamannya menatap wajah buntalan dalam gendongan Soobin yang nampak tak asing.

"Kalian pasti kemari untuk bertemu Demi Noona, Benar?" tebaknya.

"Tentu saja!" celetuk Minjoo cepat.

"Masuklah, dia pasti senang melihat temannya berkujung kemari." Soobin menggeser tubuhnya mempersilahkan kedua tamunya itu masuk ke dalam rumah.

Soobin menatap bingung menangkap Jungkook yang berhenti tepat di hadapannya dengan tatapan tertuju pada Jiwoon sebelum kemudian ia melihat Jungkook menggeleng kecil dan melangkah mengikuti Minjoo.

SOLITUDE  (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang