"Woonie H-hyung?" Jimin terkejut saat seseorang bicara padanya.
"Annyeong Jiminie." Wonwoo menyapa Jimin yang memandangnya terkejut.
"Bisa kita bicara sebentar?"
"N-nde, Hyung." sahut Jimin kemudian ia mengikuti wonwoo ke arah halaman belakang.
***
... dan di sinilah Jimin saat ini. Dihalaman belakang mansion Jeon yang terdapat taman kecil juga sebuah gazebo yang terbuat dari kayu. Jimin tengah duduk di samping Wonwoo dengan gelisah. Bukan karena Jungkook, bukan. Ia gelisah karena Wonwoo adalah teman dari kakaknya park sungwoon. Ia takut jika Wonwoo akan mengatakan semuanya pada Hyung nya.
"K-kau ingin bicara apa hyung?" tanya Jimin dengan gugup.
"Jiminie, kenapa?" Jimin pun mengernyit bingung.
"Maksud Hyung?"
"Kenapa kau menerima Jungkook?" Jimin menunduk dan mulai berkaca-kaca.
"Hyung, aku terpaksa. Aku terpaksa menerima Jungkook. A-aku... Aku tak ingin Jungkook menyakiti bayiku, Hyung," ucapnya dengan air mata yang kini jatuh ke pipinya.
"Bayi? Kau... Kau hamil?" Jimin mengangguk dan menatap ke arah Wonwoo dapat Jimin lihat pria itu begitu terkejut dengan ucapannya.
"Nde hyung, aku hamil anak Taehyung karena itu aku lebih memilih mempertahankan bayiku. Dia satu-satunya yang ku punya setelah aku berpisah dari Taehyung." Jimin menurunkan pandangannya sambil tangannya mengusap perutnya yang masih datar.
"Kau masih mencintai Taehyung?"
"Tak perlu di tanya lagi Woonie hyung, tentu saja aku masih mencintainya bahkan sangat dan tak akan pernah tergantikan. Sekali pun ada Jungkook yang kini bersamaku, aku masih sangat mencintai Taehyung Hyung."
Wonwoo mengepalkan tangannya kuat setelah mendengar pengakuan yang keluar dari mulut pemuda mungil itu. Ia sangat marah pada adiknya yang tak tahu diri itu. Dengan tega memaksakan kehendaknya pada Jimin bahkan kini Jungkook nekat mengurung pemuda itu di dalam apartemen pribadinya dan tak membiarkannya untuk keluar selangkah pun dari sana. Bahkan beberapa hari yang lalu Sungwoon kakak Jimin sempat meminta bantuannya untuk mencari Jimin meski ia mengetahui jika Jimin bersama Jungkook dan ia tak mungkin memberitahu pada Sungwoon yang sebenarnya. Karena jika ia sampai membuka mulut tentang keberadaan Jimin, dipastikan Jungkook akan melakukan hal yang lebih gila dari ini.
"Sedang apa kalian?!" Jimin dan Wonwoo pun menoleh ke belakang mereka saat mendengar suara berat yang sarat akan emosi yang melanda orang tersebut. Jimin membelalakkan matanya saat melihat Jungkook di sana menatap tajam ke arahnya seakan ingin mengulitinya.
Jungkook berjalan ke arah mereka dengan rahang yang mengeras dan mengepalkan kedua tangannya.
"Sedang apa kalian di sini? Dan kau..." Jungkook menunjuk pada Jimin yang kini menunduk takut. "Ingin mengadu padanya hum?" ucapnya dengan nafas yang memburu karena emosi yang menguasainya.
"Jung, kau sudah keterlaluan pada Jimin."
"Jangan ikut campur urusanku! Jimin sudah menjadi milikku dan sebentar lagi kami akan menikah. Jangan pernah kau menghalangiku!" Jungkook langsung menarik lengan Jimin dengan kasar dan membawa Jimin masuk ke dalam.
Saat berada di dalam Jungkook menghempaskan Jimin kedinding dan menjepit wajah Jimin dengan jarinya hingga bibir tepal itu sedikit mengerucut dan membuat kepala Jimin sedikit mendongak ke atas untuk menatap langsung mata Jungkook.
"Apa yang kau bicarakan dengan Wonwoo hyung tadi?" ucap Jungkook dengan penuh penekanan.
"T-tidak ada, K-kook." Jungkook berdecih dan menghempaskan wajah Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY, I LOVE HIM ✔ (Revisi)
FanfictionJungkook adalah sahabat Taehyung sejak kecil. Jimin adalah pemuda manis yang telah dinikahi oleh Taehyung. Dan Jimin istri dari Taehyung yang tak pernah Jungkook ketahui. Karena sebuah ketidaksengajaan mereka akhirnya bertemu dan membuat Jungkook ja...