Minggu pagi yang cerah, Jungkook dan Jimin tengah bersiap-di dalam kamar. Saat ini Jimin memakai pakaian yang sedikit tebal karena entah mengapa Jimin merasa udara saat ini begitu dingin. Sejak ia hamil, Jimin menjadi lebih sensitif akan udara dingin.
"Kau kenapa sayang?" ucap Jungkook saat melihat Jimin memeluk tubuhnya dan mengusap kedua lengannya.
"D-dingin," ucap Jimin singkat.
"Kemarilah," ucap Jungkook sambil merentangkan tangannya. Namun, Jimin ragu untuk mendekat karena Jimin merasa risih jika Jungkook menyentuhnya. Ia tidak suka.
Jimin masih diam tak bergerak hingga suara Jungkook membuatnya kembali menoleh pada pemuda itu. "Jimin, kau mengabaikanku?!"
Jimin menggelengkan kepalanya cepat kemudian melangkah ke arah Jungkook dan masuk kedalam dekapan hangat pria itu.
Jimin benci. Jimin membenci Jungkook yang mengendalikannya layaknya sebuah boneka. Dia harus menuruti setiap perintah Jungkook. Harusnya tak seperti ini tapi, ia juga tak mungkin membiarkan Jungkook mencelakai bayinya dan berakhirlah dengan hidupnya yang dalam kendali Jungkook seperti saat ini. Jimin merasa terkekang dan tertekan ia ingin seperti dulu. Ia ingin Taehyung berada di sampingnya lagi, namun semuanya tak akan pernah terjadi karena Jungkook sudah mengirim surat cerai yang pernah Taehyung berikan padanya ke pengadilan beberapa hari yang lalu.
Kini Jimin dan Jungkook sudah berada di dalam mobil. Hari ini Jungkook berencana membawa Jimin ke mansion Jeon untuk memperkenalkan Jimin sebagai kekasih sekaligus calon istrinya pada kedua orang tuanya dan Hyung nya.
Setelah 20 perjalan Jungkook dan Jimin pun sampai di tempat tujuan. Jungkook pun turun terlebih dulu dengan senyum lebar yang terukir lebar di bibir tipisnya di ikuti Jimin yang kini juga turun dari mobil Jungkook dengan raut yang tertekuk.
"Bersikaplah biasa di depan keluargaku, kau mengerti?!"
"N-nde Jungkook." kemudian Jungkook dan jimin pun mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam mansion itu sambil melingkarkan tangan kekar Jungkook ke pinggang sempit Jimin.
"Selamat datang, Jungkook! Ah siapa ini? calon istrimu yang kau katakan di telepon kemarin?" ucap Nyonya Jeon yang tengah menyambut kedatangan mereka.
"Nde eomma. Jimin perkenalkan dirimu pada eomma," ucap Jungkook sambil memberikan remasan pada pinggang sempit pemuda mungil itu.
"A-anyeong haseo nyonya, Kim ah.. Park Jimin imnida." ucap Jimin saat mengenalkan dirinya dan kembali mendapat remasan pada pinggangnya saat ia salah menyebutkan namanya.
"Selamat datang di keluarga Jeon dan panggil eomma saja ne.." Nyonya Jeon mengusap pipi Jimin yang memerah saat tersenyum malu padanya.
"N-nde e-eomma."
"Baiklah, ajak dia duduk Jungkook. Eomma akan mengambilkan minum untuk kalian."
"Baik eomma." Nyonya Jeon pun melangkah ke arah dapur untuk mengambil minuman dan sepotong cake.
Disisi lain Jungkook saat ini tengah menatap tajam pada Jimin yang kini menunduk takut. "Sudah kubilang berapa kali berhati-hatilah saat ingin mengucapkan sesuatu. Kau hampir saja menyebut marga mantan suamimu itu," Lirih Jungkook namun masih dengan nada tegasnya.
"M-maaf, Jungkook." ucap Jimin sambil menunduk.
"Jangan sampai mengulang kesalahan lagi." ucap Jungkook dengan penuh penekanan.
"Nde."
"Kalian sudah datang rupanya. Ah ... Jadi ini yang bernama Jimin?" tanya Tuan Jeon yang baru saja tiba di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY, I LOVE HIM ✔ (Revisi)
FanficJungkook adalah sahabat Taehyung sejak kecil. Jimin adalah pemuda manis yang telah dinikahi oleh Taehyung. Dan Jimin istri dari Taehyung yang tak pernah Jungkook ketahui. Karena sebuah ketidaksengajaan mereka akhirnya bertemu dan membuat Jungkook ja...