SILH 33

1.1K 110 2
                                    

     
◦•●◉✿Happy reading😘✿◉●•◦

Jiyong termangu sendirian di ruang tamu apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiyong termangu sendirian di ruang tamu apartemennya. Mengingat keadaan Jimin sepulang dari taman tadi siang. Pemuda mungil itu menangis di dalam pelukannya. Menangis pilu seakan menunjukkan sebuah kerinduannya pada seseorang yang sempat ditemuinya beberapa waktu lalu. Jiyong sudah mengetahuinya, mengetahui perihal pertemuan Jimin dengan mantan suaminya dari Tin, pemuda Thailand itu.

Jiyong tahu bahwa Jimin sangat merindukan orang itu, namun dengan berat hati ia menepis semuanya. Jimin sangat ingin meninggalkan masa lalunya, namun hatinya seolah mengkhianati.

Jiyong ingin sekali membujuk Jimin agar mereka kembali saja ke Korea, namun ia juga tak ingin pria Jeon itu menyakiti Jimin kembali. Mengembalikan ke mantan suami Jimin? Tentu itu juga bukan pilihan yang bagus. Jiyong pernah mendengar dari pengakuan Jimin jika pria itu pun sama saja. Pria tempramen yang tak mau mendengar penjelasan terlebih dulu. Tapi, yang membuat Jiyong sedikit kesal kala Jimin sangat mencintai suaminya di samping sifat tempramen pria itu sosok yang romantis dan penuh kasih sayang hanya akan berubah seperti iblis saat pria itu marah.

Jiyong menatap pintu kamar Jimin yang tertutup rapat mungkin tengah di kunci dari dalam. Setelah menangis tadi Jimin langsung masuk ke dalam kamar hingga malam ini ia belum juga keluar. Jiyong menghela nafasnya lelah kemudian ia mengusap wajahnya kasar. Sebenarnya ia ingin Jimin bahagia meski ia tahu Jimin bukan siapa-siapa baginya. Hanya seseorang yang kebetulan mirip dengan kekasihnya dulu dan kembali Jiyong menghela napasnya sambil menatap langit-langit ruangan itu hingga suara ponselnya memecah keheningan saat itu.

Drtt Drrtt

Terlihat di layar ponselnya seseorang yang sudah beberapa hari yang lalu menghubunginya hanya menanyakan kabarnya karena telah lama tak bertemu. Dengan enggan Jiyong mengangkat telepon itu dan langsung terdengar suara seorang pria menyapanya.

"Hai bro!"

"Hum.. Ada apa?" ucap Jiyong dengan malas.

"Yah... Sudah lama tak bertemu dan beberapa hari yang lalu kau baru bisa di hubungi. Seperti inikah tanggapanmu?!" ucap orang di seberang sana tak Terima.

"Hah.. Maaf bukan maksudku tak menghargai kau menghubungi ku. Hanya... Aku dalam mood yang kurang baik."

"Ada apa? Ceritakan padaku. Kita sudah berteman lama dan 8 tahun kau menghilang begitu saja. Sekarang aku baru mengetahui kabarmu dan sekarang dalam keadaan yang tak baik. Hei.. Kau anggap apa aku?! Apa benar kita masih berteman?" ucap pria itu tak Terima.

"Oke maafkan aku. Aku sedang dalam masa yang sulit saat ini. Kau tahu, setelah mendengar bahwa Jinan telah pergi aku begitu frustasi dan saat seseorang datang ... Ah tidak, aku menariknya masuk ke dalam kehidupanku. Namun, sekarang aku merasa bersalah padanya karena keegoisanku."

SORRY, I LOVE HIM ✔ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang