SILH 45

1.4K 155 20
                                    


Happy Reading😘











Di minggu pagi yang cerah, matahari tengah menampakkan sinar hangatnya. Kicauan burung mengiringi semilir angin yang berhembus menerpa surai hitam yang kini bergerak lembut. Mata sipit itu terpejam saat menghirup udara segar pagi hari di balkon kamarnya.

Waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi. Jimin menyempatkan diri untuk sekedar merasakan sejuknya udara pagi hari itu sebelum memulai aktivitas rutinnya. Cuaca pagi ini begitu cerah setelah semalam sempat hujan turun begitu deras.

Setelah puas dengan apa yang ia lakukan, Jimin berniat segera menuju ke dapurnya untuk menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya sebelum pergi bekerja. Namun, niatnya harus terhenti saat sepasang lengan kekar tengah melingkar di atas perut buncitnya.

"Selamat pagi sayang." Sapa pria berkulit tan yang menyandang status suami dari Jimin.

Jimin sempat terperanjat karena suaminya tiba-tiba saja memeluk tubuhnya.

"Omo! Hyung kau mengejutkanku!" Ucap Jimin sambil mengusap dadanya untuk menenangkan debaran jantungnya.

"Ah..mianhe sayang, kau terlihat begitu menikmati menyapa matahari sampai tak menyadari suami mu telah bangun." Ucap Taehyung sambil menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jimin.

"Sekarang mandilah, hyung. Aku akan menyiapkan sarapanmu. Bukankah pagi ini kau ada meeting?"

"Aku sudah meminta klien untuk melakukan pertemuannya di hari kerja saja."

"Uh? Waeyo?"

"Aku ingin menghabiskan hari libur yang sayangnya cuma satu hari ini untuk menemani istri manisku dan calon baby. Sudah lama aku tidak punya waktu untukmu. Jadi, sekarang aku ingin memanjakannya." Ucap Taehyung sambil memberikan beberapa kecupan pada pipi Chubby istrinya.

Bibir Jimin tersenyum namun, senyum getir yang ia sunggingkan bahkan kini yang ia rasakan hanya hambar dan risih saat Taehyung memeluknya dan bermanja. Tak ada lagi debaran pada jantungnya yang dulu selalu membuatnya gugup atau tersipu malu saat berada dekat dengan suaminya. Semuanya terasa berbeda, kosong dan..... Entahlah.. Intinya semuanya perasaannya pada Taehyung telah lenyap sejak ia memilih pergi dari Taehyung ditambah kenyataan yang ia dapati beberapa waktu lalu.

"Kajja! Kita buat sarapan bersama! Aku akan membantumu menyiapkan segalanya." Ucap Taehyung sambil menarik Jimin masuk ke dalam.

"Um, kajja!"

Di lain tempat, Jungkook masih berada di dalam kamarnya namun saat ini ia di temani dengan Wonwoo bersamanya. Keduanya tengah menikmati sarapan paginya di selingi obrolan dan pertanyaan yang sedikit sulit untuk Wonwoo jawab.

"Hyung, kapan aku bisa bertemu demgan Jimin? Aku sangat merindukannya." Ucapnya masih dengan melahap makanan di depannya.

"Hei...makanlah dulu. Setelahnya baru lah kau bertanya."

"Ayolah hyung, aku hanya ingin tahu. Aku yakin jika Jimin juga merindukanku." Ucap Jungkook sambil menatap Wonwoo dengan senyum lebarnya.

"Heh..bagaimana kau tahu? Kau yakin sekali?!" Cibir Wonwoo.

"Em..insting?"

"Aish...kau seperti cenayang mr. Rabbit!"

"Hum terserah." Ucap Jungkook sambil menggendikkan bahunya lalu ia melanjutkan makannya.

Jungkook masih saja tersenyum, entah apa yang ia pikirkan saat ini. Yang pasti dia juga merasakan dan pasti jika Jimin juga sangat merindukannya. Wonwoo yang melihat adiknya seperti itu merasa aneh karena baru kali ini selama Jungkook di kurung oleh ayahnya, pemuda itu tampak begitu senang entah karena apa.

SORRY, I LOVE HIM ✔ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang