BAD GUY

CHAPTER 18

Jangan lupa di vote dan komen ya~

Happy reading~

Suara gemuruh ricuh dari para siswa sudah terdengar pagi ini. Penyebab utamanya bukan perkelahian atau adegan romantis seorang pasangan yang menyatakan cinta dilapangan, tetapi suara berisik itu disebabkan oleh ketiga lelaki yang sudah datang sepagi ini. Ya, semenjak mereka pindah ke sekolah ini, satu sekolah terutama para gadis sudah rela menunggu untuk menyambut kedatangan ketiga lelaki itu setiap harinya hanya untuk sekedar melihat ketampanan mereka.

"ini masih pagi sekali, kita mau kemana?"

"lebih baik kita ke kantin, lagipula kalian belum sarapan kan?"

"iya aku belum sarapan juga. Ayo kita ke kantin"

Setiap pagi juga kantin selalu ramai dengan para gadis dan itu membuat sebuah keuntungan untuk para pedagang yang ada dikantin yang sebelumnya memang mendapatkan untung banyak dengan pelanggan kebanyakan laki-laki. Semenjak ketiga lelaki itu ada disekolah ini, sebelumnya Na Jekyo dan Kang Seorin lalu ditambah kedatangan Han Eunmi membuat kantin cukup ramai dengan kaum lelaki, tapi sekarang peran mereka cukup tergantikan karena saat ketiga gadis itu ingin ke kantin, kantin sudah penuh dengan para gadis yang memesan makanan berulang kali hanya untuk memiliki waktu lebih lama dikantin untuk menatap atau sekedar mengagumi dari jauh ketampanan ketiga lelaki itu.

"kita duduk disini saja ya, Jung, Tae?"

"baiklah kita duduk disini saja"

Mereka memesan makanan yang sama dengan minuman yang berbeda.

"loe bagaimana sama Seorin, Jung?"

"gue? Kalian ingat gak waktu gue meliburkan diri dan saat itu juga bersamaan sama Seorin yang izin?"

"ah iya kami mengingatnya"

"jangan bilang kalau kalian merencanakan itu semua?"

"gak, hanya kebetulan. Waktu itu gue hubungin dia buat nanyain keadaannya karena pada hari itu Seorin gak ada kabar, tapi habis itu gue tau kalau gadis itu gak masuk sekolah karena sakit dan gue gak tau penyebab dia sakit dan dia sakit apa. Gue khawatir sama dia dan langsung hubungin dia, tapi habis itu dia minta dibawain samyang kemasan kerumahnya, jadi gue nururtin kemauan dia dan pergi kerumahnya dan setelah sampai dirumahnya gue masakin samyang. Lalu dia minta gue buat nemenin dia jalan-jalan ke Lotte World buat menghibur dirinya"

"lalu lalu? Kayaknya cerita loe menyenangkan dari gue tadi, Jung"

'CEK CEK'

'Perhatian, pengumuman untuk seluruh siswa. Hari ini tidak ada pembelajaran sampai istirahat pertama karena para dewan guru dan pengurus sekolah mengadakan rapat. Tapi diperingatkan untuk tidak meninggalkan lingkungan sekolah dengan alasan apapun. Kalau keadaan mendesak, kalian bisa lapor ke bagian pengawas harian. Terima kasih'

"ayo lanjutkan, Jung"

"lalu keesokan harinya gue ngajakin dia pergi ke Busan, kekampung halaman gue dan dia mengiyakan dan jadilah kami bersenang-senang disana. Tamat"

"kenapa nasib loe lebih beruntung dari gue ya, Jung?"

"alasannya karena gue dari awal memang cukup berhubungan baik sama gadis itu, jadi dia menerima ajakan gue selagi itu dalam batas wajar. Kalau loe kan main dibelakang Jekyo, Jim"

"iya iya gue salah. Sudahlah lupakan, kalau loe Tae?"

"kalau cerita tentang gue sama Eunmi bercampur ada rasa kesal, marah, senang dan bahagia"

"kenapa bisa?"

"kemarin gue dengar keributan di koridor, lalu gue ngikutin tuh dan ternyata itu Eunmi sama seorang gadis yang melabrak Eunmi. Dia membawa Eunmi ke dalam toilet wanita, disana gue dengar suara teriakan yang cukup bikin gue bergidik ngeri dengerinnya. gue  masuk kedalam toilet itu dengan tekad untuk menyelamatkan Eunmi dan tepat disaat gue dobrak pintu dan pintu terbuka, guru konseling membawa semua pelaku dalam kejadian itu keruang konseling termasuk gue. Disana gue membela Eunmi dan berhasil membela Eunmi, tapi waktu kami semua keluar ruangan dan hanya tersisa kami berdua disana, Eunmi tertawa kencang dan ternyata dia bohongin gue yang sebenarnya dia emang terbully tapi dia membalas dan menghajar habis-habisan gadis yang membully Eunmi itu dan disana gue marah sama sikapnya"

"tapi sebenarnya gue membenarkan perlakuan Eunmi. Dia awalnya terbully lalu dia membalas perlakuan si tukang bully, lalu loe nolongin dia dan masuk keruang konseling yang dimana disana dituntut pembelaan diri sendiri untuk menghidari hukuman dari guru. Karena dia merasa teraniaya dan tidak ada yang membelanya lalu lah saat dia mengetahui loe bakalan nyelamatin dia, jadilah dia memutar balikkan fakta dengan dia yang terlihat terbully dan dia seperti itu karena dia kan awalnya sendirian dan setelah loe datang dan ikut ke ruang konseling dia memanfaatkan keadaan"

"iya sih ada benarnya juga apa yang loe bilang dan gue emang melihat beberapa luka lebam dibeberapa sudut tubuhnya"

"memang, dia tidak salah tapi dia juga tidak benar, ahh bagaimana ya mengatakannya intinya mereka berdua sama-sama salah"

"tapi kalian tenang saja, cerita senang dan bahagianya gue ngajakin ke mall dan dia mengiyakan untuk yang pertama kalinya"

"loe beruntung banget dia gak menaruh dendam sama loe karena loe marah sama dia kemarin dan mengira loe menuduhnya macam-macam"

"hmm... loe benar, kalau aja hari itu dia berbalik marah sama gue maka hari bahagia itu gak terjadi"

Ketiga lelaki itu telah selesai makan dan mengobrol di kantin, lalu mereka berniat untuk ke kelas dan mencari ketiga gadis itu yang sedari tadi batang hidung mereka tidak terlihat.

Jimin, Taehyung dan Jungkook memasuki kelas dan melihat bangku disamping mereka semuanya kosong. Lalu, Jimin langsung menghampiri ketua kelas yang sedang membaca buku novel diikuti Taehyung dan Jungkook.

"Joshua, kami ingin bertanya. Jekyo, Eunmi dan Seorin kemana? Kok dari tadi kami tidak melihat mereka ya?"

"mereka izin untuk 2 minggu kedepan"

"hah? 2 minggu? Memangnya mereka kemana?"

"gue kurang tau, Tae. Tapi yang pasti tadi gue lihat status sosial media Seorin mereka sedang mengemasi barang pakaian dengan kalimat 'holiday in Japan', berarti mereka ke Jepang kan?"

"hmm begitu, baiklah terima kasih atas infonya pak ketua"

" hahaha iya"

Setelah mengetahui semua itu dari Joshua selaku ketua kelas mereka. Ketiga lelaki itu berniat menyusul gadis mereka.

"pokoknya besok kita harus nyusul mereka"

"iya, Jim. Kalau begitu sepulang sekolah kita harus sudah selesai untuk mengurus semuanya"

"kita harus mencari mereka sampai dapat"

"kami setuju, Jung"