Sebelum lanjut membacanya, bisa di vote dulu yuk~
Happy reading
"Ohhh si Chimchim, dia..."
Dilain sisi, Jimin sedang terdiam sesaat. Chimchim? Nama itu seakan tidak asing di telinga nya.
Chimchim? Siapa dia? Nama itu seakan pernah aku dengar, tapi dimana?Jimin bertekad mengikuti Jekyo dan Seorin. Ia langsung berjalan keluar kelas.
"Hei, Jimin"
"Mau kemana?"
Jimin langsung keluar kelas dan tidak memperdulikan keberadaan Taehyung dan Jungkook yang masih ada disana."Sekarang gue gak tau dia dimana, dia menghilang gitu aja"
"Loe gak berusaha mencari?"
"Sudah, tapi nihil"
"Oh iya, itu benar-benar nama dia yang asli?"
"Ya gue gak tau, dulu saat masih di sekolah dasar dia memperkenalkan namanya dengan Park Chimchim"
"Park Chimchim? Nama yang aneh, gue yakin dia punya nama lain"
"Nama lain? Maksudnya?"
"Iya, nama lain. Nama dia yang asli"
"Entahlah gue gak tau"Park Chimchim?
Bukannya itu panggilan Nana buat gue waktu kecil?Suasana halte perlahan mulai sepi, gadis bernama Han Eunmi itu masih setia duduk di sana sendirian sekekali mendengus kesal sembari melihat layar ponselnya. Sudah hampir setengah jam berlalu ia menunggu Han Seungwoo untuk menjemputnya tapi lelaki itu sama sekali tidak menjawab panggilannya atau membalas pesannya.
"Gakak lucu kalau gue pulang jalan kaki" gerutu Eunmi.DRRRTTT DDDRRRRTTTTT
Panggilan masuk ke ponsel Eunmi membuat Eunmi langsung mengangkatnya tanpa pikir panjang.
"Apa?"
"Aku gak bisa jemput" ucap seseorang yang kini berada ditempat berbeda.
"Lalu aku pulang gimana ?"
"Naik bus atau taksi"
"Uang ku habis, kalau kakak mau tau" ucap Eunmi.
"Jalan kaki, maaf aku tidak bisa menjemputmu. Ada meeting penting yang gak bisa ditinggalkan, ya sudah kalau begitu aku tutup telponnya. Hati-hati dijalan"
"Ya !!! ya !!!! HAN SEUNGWOO !!! Aish, lebih gak lucu lagi tau kalau menyuruhku jalan kaki dari sekolah ke rumah, dia pikir dari sekolah ke rumah hanya perlu 5 langkah aja ?jauh, bangs*t !!!" ucap Eunmi penuh amarah pada ponselnya padahal telponnya sudah dimatikan beberapa detik yang lalu sebelum ia mengomel.Eunmi dengan terpaksa melangkahkan kakinya, kalau tidak seperti itu Eunmi tidak akan sampai kerumah. Padahal Eunmi sudah mengkhayalkan pulang sekolah langsung rebahan ditempat tidurnya namun khayalan itu seolah tidak bisa ia jangkau sekarang.
Hampir selama 20 menit perjalanan Eunmi terus menggerutu, belum lagi ponselnya kehabisan daya membuatnya semakin kesal.TINNNNN TTIIIIIINNNN
Eunmi tidak menghiraukan suara klakson mobil itu, ia terus berjalan dengan langkah yang lebih cepat.
TINNNNN TIIINNNNNN
Eun Mi berjalan semakin ke pinggir dengan kesal namun masih mencoba untuk mengabaikan mobil yang ada dibelakangnya itu.
"Hey anak baru"
Eun Mi menoleh dengan wajah kesal tambah lelahnya, ia sudah tidak kuat mengumpat lagi oleh karena itu Eun Mi hanya diam walaupun hatinya tengah kesal sejak tadi.
"Jalan kaki saja ?"
Eunmi mengenal dua orang yang ada didalam mobil itu, tidak mengenal dekat namun Eunmi tahu siapa nama mereka. Na Jekyo dan Kang Seorin.
"Bisa lihat gue lagi apa? seharusnya tidak perlu bertanya lagi" kesal Eunmi.
"Masuk"
Seorin membukakan pintu dari dalam mobil sebelum akhirnya membiarkan Eunmi duduk di kursi penumpang. Dan dari sanalah ketiganya mulai akrab satu sama lain.KRRRIIIIIIIIIIIIIINGGGGGGGGGGG
Bel istirahat baru saja berbunyi, baik Seorin, Jekyo dan Eunmi sudah lebih dulu keluar kelas sebelum bel istirahat berbunyi. Alasannya hanya satu, mereka sama-sama bosan melihat deretan rumus-rumus angka didepan. Bahkan pak Gong Yoo selaku guru pengajar matematika dikelas mereka pun sudah tidak perduli lagi mereka mau masuk kelasnya atau tidak.
"Andai guru matematika nya seperti pak Anh Jaehyun, gue gak mungkin bolos kayak gini" ucap Jekyo sambil memakan satu per satu kentang gorengnya.
"Gue lebih senang gak ada guru" ucap Seorin.
"Itu siapa?" ucap Eunmi tiba-tiba membuat Seorin dan Jekyo mengikuti kemana arah tatapan Eunmi.
Jekyo dan Seorin langsung mendengus sebal dan kembali mengalihkan tatapan mereka kearah lain.
"Mereka itu geng yang paling terkenal di sekolah ini, hampir tiap hari membuat onar" ucap Jekyo.
"Gue gak suka laki-laki seperti itu" ucap Eunmi.
"Ya, Eunmi. Pernah mendengar tentang pepatah yang mengatakan kalau jodohmu adalah cerminan diri kita sendiri ?" tanya Seorin.
"Loe mencoba bilang sama gue secara halus kalau gue gak jauh beda dari mereka, begitu ?" tanya Eunmi.
"Seorin, apa loe juga pernah dengar tentang pepatah yang mengatakan kalau teman mu adalah cerminan dirimu? Sekarang lihat siapa yang duduk sama gue dan Eunmi ?" ucap Jekyo tak mau kalah.
Eunmi dan Jekyo langsung tertawa melihat Seorin yang kalah telak dengan perdebatan mereka.
"Kita duduk dimana?" tanya lelaki bernama lengkap Kim Taehyung sambil membawa napan berisi makanan.
Jimin melirik kesana kemari mencoba mencari tempat duduk yang masih kosong namun matanya hanya menemukan satu tempat yang masih kosong dan hanya diisi oleh 4 orang laki-laki. Taehyung juga melirik kearah yang sama namun enggan untuk duduk disana. Walaupun baru beberapa hari Taehyung bersekolah disekolah barunya Taehyung tahu dengan 4 laki-laki itu karena Taehyung sering sekali memergoki mereka tengah membully atau memalak uang adik kelas.
"Kita duduk disana" ucap Jungkook langsung melangkahkan kakinya dengan cepat.
"Disana? Loe yakin?" tanya Taehyung.
"Mereka teman gue" ucap Jungkook.
"Cepat jalan" ucap Jimin mendorong Taehyung yang masih ragu untuk melangkahkan kakinya.
Taehyung memandang canggung kearah 4 orang laki-laki itu. Yang Taehyung ketahui sekarang adalah nama mereka, Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, dan Jung Hoseok. Taehyung sebenarnya bukan pribadi yang susah bergaul, buktinya saat pertama kali masuk sekolah pun Taehyung sudah sangat akrab dengan Jungkook dan Jimin padahal mereka bukan dari sekolah yang sama dulunya.
Taehyung masih diam sembari memakan pelan burger yang ia pesan. Matanya memandang Jimin yang dengan cepat berbaur dengan mereka." Ooi, Kim Taehyung "
Buat nambah semangat kita publish ceritanya
Ayo
Vote dulu
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GUY
FanfictionHanya kisah para remaja yang mencari cinta sejati mereka dan lika - liku kehidupan mereka di masa remaja.