CHAPTER 32

19 5 0
                                    


Hari sudah mulai sore. Saat ini Jekyo sedang berada dikamarnya, ia tengah menghias case ponselnya dengan stiker karakter yang lucu. Ia melakukan itu untuk melupakan masalah yang kemarin menimpanya. Jekyo pun tidak mau tahu akan kabar dari Wonwoo saat lelaki itu sudah menjelaskan pada Jimin.

Saat tengah asyik menghias case nya, ia mendapatkan pesan. Gadis itu pun membukanya dan yang ia lihat sebuah foto yang menampilkan sosok lelaki yang ia kenal bersama seorang gadis yang kemarin baru saja masuk kedalam hubungannya dengan lelaki yang ada di foto itu. Ya, Jimin dan Sera. Perlahan air mata langsung menetes di pipinya.

"Jim, sekarang gue yakin dengan keputusan gue kemarin buat mengakhiri hubungan ini. Baru saja kita menjalin hubungan 1 hari yang lalu, timbullah masalah kesalahpahaman yang bisa diselesaikan secara baik-baik, tapi lo? lo malah mengatasinya dengan memulai punya hubungan sama cewek lain. Terima kasih, Jim. Gue kecewa"

Jekyo lekas mengambil ponselnya, ia menghubungi mommy nya.

"Mom"

" yes, dear ?"

"aku terima keberangkatan itu"

"benarkah? Tepat sekali, malam ini terakhir jangka waktumu"

"berarti malam ini aku akan berangkat, Mom?"

"iya"

"baik, Mom. Aku akan berkemas"

"baiklah, mommy tunggu kamu datang. Take care, sayang"

"iya, Mom"

Kini Jekyo sudah berada didepan rumahnya dengan 2 kardus yang berisi barang pemberian Jimin dulu. Ia tengah menunggu pengantar paket datang. Saat pengantar paket sudah datang dan membawa kedua kardus itu kedalam mobil pengantaran, Jekyo masuk kedalam rumahnya dan langsung menuju ke kamarnya. Rumah sepi hanya ada Jekyo dirumah karena Wonwoo dan Jaemin sedang pergi bersama untuk membeli gitar.

Jekyo meraih ponsel yang ada di atas kasurnya, lalu menelpon kontak yang seharian kemarin ia hindari. Panggilan langsung tersambung.

"sayang, akhirnya kamu telepon aku"

"sayang maafin aku. Aku emang bodoh gak percaya sama apa yang kamu jelasin kemarin. Aku mohon maafin aku, aku..."

"Jim, cukup. Jangan panggil gue sayang seolah-olah kita masih punya hubungan. Bukankah kita sudah put..."

"enggak! Aku gak mau putus dari kamu. Please maafin aku, aku mau kita balik lagi kayak du..."

"enggak, Jim. Lo tunggu didepan rumah lo ya"

"hah? Ngapain? Kamu mau kesini ya? Ayo kesini terus kita jalan-jalan buat nebus semua kesalahan aku"

"bukan, bukan gue yang mau kesana. Tapi pengantar paket"

"pengantar paket? Kamu ngasih aku hadiah? Jangan, masa kamu yang ngasih hadiah ke aku"

"maaf, itu bukan hadiah. Nanti lo bakal dapat 2 paket dengan kardus besar, didalamnya ada barang-barang yang pernah lo kasih ke gue. Gue kembalikan, lo bisa berikan itu buat pacar lo nanti"

"apa-apaan sih kamu, kok ngomong gitu. Enggak, itu semua buat kamu. Aku gak akan terima itu dan pacar aku itu cuma kamu"

"Jim, gue minta maaf. Untuk sekarang hati gue udah sakit banget, lebih baik lo sama Sera aja. Dia sayang sama lo "

"ngaco banget ngomongnya. Apa buktinya kalau Sera sama aku pacaran?"

Jekyo mengirim foto dengan telepon yang masih tersambung.

"itu bukti kuat"

"kamu dapat darimana foto itu?"

"kamu gak perlu tau"

"sayang, aku beneran gak ada hubungan apa-apa sama dia. Please percaya sama aku"

"sekali lagi gue minta maaf, untuk kali ini gue benar-benar kecewa. Gue udah berusaha percaya sama lo, tapi apa? Ada alasan kuat yang bikin gue yakin untuk ngelepas lo adalah saat kita diterpa masalah, kaya kesalahpahaman ini lo malah langsung sama yang lain tanpa mau dengerin dan selesaikan dulu masalahnya, itu yang buat gue jadi ragu. gue jadi ragu sama lo, tapi gue juga ragu sama diri gue sendiri. Gue ragu kalau suatu saat kejadian ini akan terjadi lagi dan lagi-lagi gue penyebab ini semua terjadi. Gue gak mau, Jim. Jadi keputusan gue buat ngelepas lo buat Sera itu udah bulat"

"sayang... jangan kayak gini. Aku gak bisa kalau putus dari kamu"

"lo harus bisa, Jim. Gue orang yang sensitif, saat ada masalah yang menyangkut tentang diri gue sendiri, gue bakal merasa gue bersalah banget dalam masalah itu. Gue gak mau lo jadi gak betah sama gue. Dan gue bukan cewek yang baik, Jim. Gue tau alasan lo memilih buat sama Sera itu karena gue  cewek ugal-ugalan, gue cewek yang nakal yang pernah mau mabuk-mabukan sedangkan Sera adalah cewek yang baik dan cewek dari keluarga yang baik-baik. Jadi, gue ngelepas lo sama dia, semoga lo gak akan sakit hati lagi setelah lepas dari gue dan gue bakalan pergi dari hidup lo"

"jangan, sayang. Pokoknya aku gak mau putus dari kamu, aku gak mau kamu ngelepas aku gitu aja buat Sera. Aku terima kamu apa adanya, mau kamu gadis ugal-ugalan mau kamu pernah nakal, aku tetap cinta sama kamu. Cuma kamu yang mau nerima aku apa adanya karena aku lelaki yang lebih nakal dari kamu dan kehidupan aku bebas sejak dulu, tapi setelah kamu kembali dan ada dihidup aku, kamu merubah aku secara perlahan. Aku gak mau kamu pergi, sayang. Aku mohon"

"jangan terlalu berharap lagi sama gue, Jim. Gue tutup ya, selamat tinggal. Semoga lo bahagia"

Setelah menutup telepon, Jekyo menangis sekencang-kencangnya dan ia langsung menonaktifkan data selulernya untuk menghindari telepon dari Jimin. Alasan ia untuk melepas Jimin diperkuat karena Jekyo akan melanjutkan sekolahnya di Amerika. Itu kehendak dari kedua orang tuanya. Orang tuanya sudah memberikan kesempatan anak gadisnya untuk berfikir, penawaran itu sudah sejak 1 minggu yang lalu diberikan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, Wonwoo diperintahkan oleh kedua orang tua Jekyo untuk menjaga Jaemin di Korea. Foto kiriman dari orang misterius itu membuat Jekyo menerima tawaran orang tuanya. Jekyo akan pergi malam ini.

"selamat tinggal, Jimin. Aku akan selalu ingat sama kamu yang pernah mengisi hati aku. Terima kasih buat semua yang pernah kamu berikan sama aku. Maaf aku harus pergi"

Jekyo berbicara sambil menatap kalung yang ada dilehernya saat ini, kalung dengan huruf JJ, Jimin Jekyo. Hanya barang itu yang tidak ia kembalikan. Perlahan, Jekyo menarik pelan beberapa kopernya dan menuju mobil. Ia akan berangkat ke bandara malam ini. Wonwoo dan Jaemin setelah mendengar kabar dari Jekyo, mereka langsung saja ke bandara tanpa pulang dulu dari kegiatan mereka membeli gitar.



J

A

N

G

A

L

U

P

V

O

T

N

Y

A


BAD GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang