"Sooyoung, kau sedang apa? Ayo turun dan makan bersama."
Suara Seo Joon dari balik pintu kamar gadis itu membuat Sooyoung yang sedari tadi sibuk belajar pun tersenyum. Ia beranjak dari posisinya dan berjalan menuju pintu dan membukanya. Seo Joon tersenyum dan mengusap lembut rambut anak tirinya itu.
"Kau sedang belajar?"
"Iya ayah."
"Beristirahatlah sejenak dan turun untuk makan malam. Ibu dan kakakmu sudah menunggu di bawah."
Ucap Seo Joon dan dijawab dengan anggukan oleh gadis itu. Mereka pun berjalan menuruni tangga menuju meja makan.
"Ya ampun, gadis ini sedari tadi ibu panggil tidak datang. Giliran ayahmu yang memanggil saja.."
Protes Ji Won saat melihat Sooyoung berjalan menuju meja makan. Sooyoung hanya tersenyum menanggapi protes sang ibu. Ia duduk di sebelah Chanyeol yang sedari tadi sibuk memasukkan nasi ke dalam mangkuk untuk di berikan pada gadis itu.
"Udang?"
Tawar Chanyeol pada Sooyoung namun gadis itu menggeleng pelan.
"Aku alergi udang kak."
"Ah maaf aku tidak tau. Kalau begitu daging saja."
Sahut Chanyeol mendekatkan piring berisi daging pada Sooyoung. Seo Joon dan Ji Won yang sedari tadi memperhatikan mereka pun tersenyum senang. Karena walaupun mereka saudara tiri, Chanyeol dapat mengurus Sooyoung dengan begitu baik.
Makan malam pun berjalan begitu sunyi. Tidak ada pembicaraan diantara mereka. Yang terdengar hanyalah suara sumpit dan sendok yang tak sengaja beradu dengan mangkuk.
-
Hari demi hari, bulan berganti bulan. Tak terasa pernikahan Seo Joon dan Ji Won sudah memasuki bulan kesepuluh. Selama itu, tak pernah ada perselisihan diantara mereka. Begitu juga dengan Chanyeol dan Sooyoung.
Walaupun mereka hanya saudara tiri, namun mereka hidup begitu rukun. Chanyeol begitu memperhatikan Sooyoung. Memperlakukan gadis itu dengan sangat lembut dan pengertian.
"Hari ini kau berangkat ke kampus dengan siapa?"
Tanya Chanyeol yang baru saja turun dari tangga dan berjalan menghampiri Sooyoung yang tengah asik menikmati roti selainya di meja makan.
"Ayah ada rapat pagi dan ibu sedang menghadiri acara pemakaman temannya. Jadi aku akan diantar paman Soohyun."
Ucap Sooyoung menyebutkan nama saudara laki-laki ibunya.
"Kau sudah menghubunginya?"
"Belum."
"Kalau begitu jangan. Berangkatlah denganku."
"Kak Chanyeol tidak sibuk?"
"Hari ini aku masuk siang karena harus mengurus beberapa hal."
Sooyoung mengangguk mengerti sembari menghabiskan roti di tangannya. Chanyeol tersenyum melihat tingkah Sooyoung yang begitu menggemaskan saat sedang makan.
"Memangnya umurmu berapa? Kenapa makanmu belepotan?"
Seru Chanyeol meraih tisu dan mengelap ujung bibir gadis itu yang terdapat selai cokelat disana. Mendapat perlakuan manis Chanyeol membuat Sooyoung tersenyum kikuk.
"Aku akan memanaskan mesin mobil. Kau tidak perlu terburu-buru."
Ucap pria itu bangkit dari duduknya dan berlalu meninggalkan Sooyoung yang masih diam terpaku. Ia menatap punggung Chanyeol yang kian menjauh dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Fine [END]
Fanfiction{FANFICTION} Hadirmu adalah candu dalam setiap detik kehidupanku. Aku mencintaimu lebih dari sekedar kata-kata. Dan aku akan hancur jika kau tak lagi mencintaiku.