Sooyoung berlarian menyusuri pantai begitu mereka tiba di tempat tujuan. Senyuman cerah terlukis di bibir gadis itu seakan enggan untuk hilang. Chanyeol yang melihatnya juga tak mampu menahan senyumnya. Senyuman Sooyoung bagi pria itu adalah segalanya. Ia mampu melupakan segala hal yang menggusik pikirannya hanya dengan melihat gadis itu tersenyum.
"Kak! Ayo kesini.."
Teriak Sooyoung dari kejauhan begitu menyadari Chanyeol tak berada di belakangnya. Ia melambaikan tangan kearah Chanyeol dan pria itu segera berlari menghampiri.
"Kau sesenang itu bisa kemari?"
Tanya Chanyeol mengusap lembut puncak kepala sang kekasih. Sooyoung kembali tersenyum menampakkan deretan gigi putihnya yang rapi dan mengangguk beberapa kali.
"Tentu saja. Sudah lama aku tak kesini."
Sahut Sooyoung menengadahkan wajahnya kearah langit dan memejamkan mata. Menikmati hembusan angin yang menyapu beberapa helai rambutnya.
Chanyeol mengalihkan pandangan menghadap hamparan laut yang nampak begitu tenang. Pria itu melakukan hal yang sama dengan yang Sooyoung lakukan.
"Kak.."
"Hm?"
"Apa kakak mencintaiku?"
Pertanyaan Sooyoung membuat Chanyeol membuka mata dan kembali menatap Sooyoung. Merasa tak mendapat jawaban, gadis itu pun menoleh dan membalas tatapan Chanyeol. Dilihatnya pria itu tengah memandangnya lekat.
"Kakak tak akan menjawab pertanyaanku?"
"Kau sudah tau jawabannya."
Sahut Chanyeol mengambil satu langkah lebih dekat. Sooyoung kembali tersenyum dan membelai lembut pipi pria jangkung dihadapannya.
"Kakak tak pernah mengatakannya secara langsung padaku."
"Aku mencintaimu."
"Lihat? Kau baru mengatakannya sekarang."
"Aku mencintaimu."
"Aku tidak memintamu mengatakannya sekarang."
"Aku mencintaimu."
Ujar Chanyeol sekali lagi setelah mencuri kecupan manis di kening Sooyoung. Membuat gadis itu menghentikan kalimatnya. Ia mendongak menatap Chanyeol dengan tatapannya yang berbinar. Pria itu tersenyum manis menampilkan sepasang lesung pipinya yang menawan.
"Aku mencintaimu hingga aku tak tau untuk menggambarkan sebesar apa cintaku."
Chanyeol kembali mengecup lembut bibir Sooyoung dan menempelkan hidungnya di kening gadis itu. Membelai lembut kedua sisi pipi Sooyoung.
"Berjanjilah kakak tidak akan meninggalkanku. Apapun yang terjadi."
Ujar Sooyoung menatap Chanyeol dan pria itu tersenyum kemudian mengangguk mengiyakan.
-
Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Sooyoung pun mengajak Chanyeol untuk bergegas pergi ke tujuan utama mereka. Tempat untuk melihat matahari terbenam. Sebenarnya mereka bisa melakukannya di pantai. Namun Sooyoung menolaknya. Ia sangat ingin melihat matahari terbenam dari ketinggian.
"Hei, ini bukan bukit tapi gunung Sooyoung."
Protes Chanyeol begitu mereka tiba di tempat tujuan. Gadis itu berbalik dan kembali tersenyum. Chanyeol yang kelelahan karena berjalan kaki selama kurang lebih 20 menit itu pun terduduk dan meneguk minumannya.
"Kita akan mendaki gunung Inwangsan? Waktunya tidak tepat."
"Aku tidak pernah mengatakan bahwa kita akan mendaki kak."
Chanyeol mengangkat sebelah alisnya bingung. Sooyoung terduduk di sebelah Chanyeol dan meraih botol minuman dari genggaman pria itu kemudian meneguknya hingga habis.
"Di dekat pintu masuk di kaki gunung, ada sebuah gedung kosong yang tak terpakai namun masih dirawat oleh masyarakat setempat."
"Lalu?"
"Kita akan melihat matahari terbenam disana. Pemandangannya sangat indah."
Chanyeol mengangguk mengerti dan turut bangkit setelah Sooyoung menarik paksa tangannya.
"Ayo kak. Kita sudah dekat."
Ajak gadis itu bersemangat seolah tenaganya tak berkurang padahal sejak tadi pagi ia bermain kejar-kejaran dengan Chanyeol.
Setelah tiba di gedung lima lantai yang dimaksud Sooyoung, mereka pun menaiki tiap anak tangga menuju atap gedung. Setibanya diatas Sooyoung berteriak senang begitu melihat pemandangan dihadapannya.
"Lihat kan? Pemandangan disini sangat bagus."
Seru Sooyoung dengan bangganya. Chanyeol setuju dengan gadis itu. Hamparan pegunungan dan bukit-bukit dengan berselimutkan kabut serta pemandangan kota dengan lampu-lampu yang mulai menyala menambah pesona tersendiri di tempat ini.
Chanyeol berjalan dan menyamakan posisinya dengan Sooyoung yang kini berdiri di dekat pagar pembatas. Pandangan gadis itu lurus kearah matahari yang kini perlahan turun.
Chanyeol menatap Sooyoung lekat. Tatapan lembut pria itu seolah enggan untuk memandang kearah lain. Sooyoung yang tersenyum manis dengan sinar senja yang meredup menyinari gadis itu adalah sebuah keindahan yang mutlak baginya.
"Aku selalu ke tempat ini setiap kali merasa tertekan."
Perkataan Sooyoung membuat pria itu tersadar dari kekagumannya. Sooyoung menoleh menatap Chanyeol lekat.
"Aku kesini saat kedua orang tuaku bertengkar. Aku kesini saat marah pada ibuku. Aku kesini saat ayahku meninggal. Aku kesini saat bertengkar dengan Yena atau pun Yerim. Dan terakhir kali aku kesini saat kak Chanyeol melupakan janji kakak denganku."
Raut wajah Chanyeol berubah menjadi raut penyesalan. Gadis itu tersenyum dan melangkah mendekat. Menggenggam lembut kedua tangan Chanyeol.
"Sekarang aku tak perlu kesini lagi seorang diri. Aku memiliki kakak yang akan mendengarkan seluruh keluh kesahku."
Ucap Sooyoung melukiskan senyuman manis di bibir pria itu. Chanyeol kembali mendekat dan menatap teduh kearahnya.
"Selamat ulang tahun Sooyoung."
Ucap Chanyeol sembari meraih tengkuk Sooyoung dan melumat bibir Sooyoung lembut. Gadis itu pun membalasnya. Mereka memejamkan mata dan menyalurkan perasaan cinta yang begitu membuncah selama ini. Dengan ditemani pemandangan matahari terbenam sebagai saksi sebesar dan sedalam apa cinta mereka.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Fine [END]
Fanfiction{FANFICTION} Hadirmu adalah candu dalam setiap detik kehidupanku. Aku mencintaimu lebih dari sekedar kata-kata. Dan aku akan hancur jika kau tak lagi mencintaiku.