"Sooyoung.."
"Hm?"
"Lihat kemari."
Ujar Chanyeol membuat gadis yang kini tengah terduduk di bebatuan menoleh dengan senyuman manisnya. Dan disaat yang bersamaan pria jangkung itu berhasil mengabadikannya melalui kamera yang sedari tadi ia genggam.
"Cantiknya.."
Puji Chanyeol melihat hasil gambar yang ia ambil.
"Cantik bukan?"
Tanya Chanyeol memperlihatkannya pada Sooyoung. Gadis itu pun tersenyum saat melihat foto dirinya.
"Ayo duduk kak. Kak Chanyeol tidak lelah sedari tadi hanya berdiri dan memotret?"
Chanyeol kembali memfokuskan kameranya pada hamparan laut luas yang ada dihadapan mereka. Menutup sebelah matanya dan kembali memotret. Pria itu tersenyum menatap Sooyoung dan mengacak pelan puncak kepalanya. Ia akhirnya memilih untuk duduk setelah dirasa cukup mengambil gambar.
Sooyoung menyandarkan kepala ke bahu lebar Chanyeol. Senyuman tak pernah hilang dari keduanya. Gadis itu meraih sebelah tangan Chanyeol yang tengah asik mengotak atik kamera kemudian memainkan jemari sang kekasih.
"Kak.."
"Hm?"
"Menurut kakak sampai kapan kita harus menyembunyikan hubungan kita?"
Pertanyaan Sooyoung sukses membuat atensi Chanyeol teralihkan padanya. Ia menoleh menatap Sooyoung yang masih bersandar di bahunya. Terdengar helaan nafas pelan dari gadis itu kemudian ia mengubah posisinya menjadi duduk tegak. Menatap Chanyeol penuh arti.
"Apakah ayah dan ibu bisa menerimanya?"
"Sooyoung.."
"Aku tak ingin berpisah dengan kakak."
Sooyoung memeluk Chanyeol dan membenamkan wajahnya ke dada pria itu. Menyembunyikan raut wajah sedihnya. Ia tak ingin Chanyeol melihat wajahnya saat ini. Semenjak gadis itu bermimpi buruk tentang bagaimana hubungan mereka terungkap, gadis itu menjadi khawatir berlebihan. Ia takut apa yang ia lihat di mimpi akan menjadi kenyataan. Chanyeol membalas pelukan Sooyoung dan mengecup lembut puncak kepala gadis itu.
"Mengapa sangat sulit bagi kita untuk bersama? Kita bahkan tak melakukan kejahatan. Tapi kenapa?"
"Kita sudah bersama saat ini. Dan seterusnya akan begini."
Sooyoung mendongakkan kepalanya menatap wajah Chanyeol yang sedikit silau karena pria itu tepat berada tepat dibawah terik matahari. Gadis itu tersenyum tipis dan mempererat pelukannya.
"Ah menyenangkan.."
"Hm?"
"Memiliki kakak dalam hidupku. Aku sudah tidak membutuhkan apa-apa lagi. Bahkan jika aku mati besok, aku tak akan keberatan."
Raut wajah pria yang sedari tadi tersenyum itu kini berubah menjadi raut wajah tidak suka. Ia menatap Sooyoung lekat membuat gadis itu menatap bingung kini.
"Kenapa?"
"Jangan berbicara seperti itu. Aku tidak suka. Jika kau mati bagaimana denganku?"
Sooyoung tersenyum mendengar penuturan sang kekasih. Ia menyentuh pipi Chanyeol dan mendekatkan ke wajahnya kemudian mengecup lembut bibir pria itu.
"Aku mencintai kakak."
"Aku lebih mencintaimu."
Sahut Chanyeol dan segera mengecup bibir Sooyoung. Melumat lembut bibir merah ceri gadis itu dan Sooyoung pun membalasnya. Menikmati senja berdua di pesisir pantai yang sepi pengunjung.
-
"Ayah dan ibu di Mokpo berapa lama?"
Tanya Sooyoung yang tengah membantu Seo Joon memasukkan beberapa barang ke dalam bagasi. Baik Seo Joon dan Ji Won akan pergi ke Mokpo untuk menghadiri peringatan kematian nenek moyang Seo Joon.
"Hanya dua hari. Kami akan langsung pulang begitu acaranya selesai. Ayahmu tidak bisa mengambil cuti terlalu banyak."
Sooyoung mengangguk-anggukkan kepala mengerti mendengar jawaban ayah tirinya. Seo Joon berbalik kemudian mengusap pelan puncak kepala Sooyoung.
"Jaga dirimu baik-baik. Jangan bertengkar dengan kakakmu."
Ujar Seo Joon sebelum akhirnya masuk mobil diikuti Ji Won. Tak lama mobil mereka pun mulai melaju meninggalkan pelataran rumah keluarga Park. Setelah menutup gerbang, Sooyoung memilih kembali ke dalam rumah.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, Sooyoung terduduk diatas ranjang kamarnya. Tampak asik membaca novel di genggamannya sejak satu jam yang lalu. Atensi gadis itu teralihkan begitu mendengar suara pintu kamar Chanyeol terbuka. Ia mendongak dan tersenyum kemudian menutup lembar novel dan melemparkannya begitu saja.
Sooyoung bangkit dan berlari keluar dari kamar. Dilihatnya Chanyeol masih berdiri di pintu kamar dan menoleh begitu mendengar suara pintu kamar Sooyoung yang terbuka. Masih dengan senyumannya, gadis itu menyapa kepulangan Chanyeol sembari melambaikan tangan.
"Kakak sudah pulang?"
"Ya. Apa ayah dan ibu sudah pergi?"
Tanya Chanyeol dan Sooyoung menjawabnya dengan anggukan beberapa kali. Chanyeol tersenyum dan membentangkan kedua tangannya. Dengan senang hati Sooyoung menghambur ke dalam pelukan kekasihnya. Menghirup aroma tubuh Chanyeol yang sangat ia sukai.
"Aku ingin tidur dengan kakak malam ini."
"Tentu. Aku tak bisa menolakmu."
Sahut Chanyeol dan menarik tangan Sooyoung kemudian menutup pintu kamar. Membelai lembut pipi sang kekasih dengan kedua telapak tangannya yang besar sementara tangan gadis itu melingkar di pinggang Chanyeol. Tautan bibir diantara mereka semakin dalam menjadi lumatan-lumatan yang memabukkan.
Chanyeol melepas long coat yang ia kenakan dan melemparkannya ke sembarang tempat. Mengangkat tubuh Sooyoung dan membuat kaki gadis itu menggantung di pinggangnya sementara tangan Sooyoung melingkar di leher Chanyeol. Saling menempelkan hidung dan senyuman manis dari keduanya yang enggan untuk sirna.
Sooyoung membelai lembut pipi Chanyeol kemudian mengecup kedua pelupuk mata Chanyeol membuat pria itu memejamkan mata sejenak. Kemudian beralih mengecup bibir Chanyeol beberapa kali sebelum kembali melumatnya.
Chanyeol melangkah mendekati ranjang dan menghempaskan tubuh Sooyoung diatasnya. Membuka pakaian yang gadis itu kenakan dengan kasar kemudian membuka kemeja miliknya sendiri. Malam ini mereka kembali menyalurkan hasrat cinta mereka yang membara dan seolah tak akan padam.
-
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, dan matahari sudah mulai memancarkan sinarnya. Chanyeol mengerjapkan mata beberapa kali. Merasa terganggu dengan pantulan sinar yang memaksa masuk melalui cela-cela jendela. Pria itu beralih menatap Sooyoung yang berada dalam pelukannya. Rupanya gadis itu juga baru saja terbangun. Keduanya saling memandang dan tersenyum.
"A..apa yang kalian lakukan?"
Sebuah suara yang sangat familiar bagi keduanya membuat dua pasang mata itu terbelalak. Baik Chanyeol maupun Sooyoung mengedarkan pandangannya kearah pintu dan seketika mereka membeku begitu mendapati Seo Joon dan Ji Won yang tampak terkejut melihat pemandangan dihadapan mereka saat ini.
"A..ayah.. Ibu.."
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Fine [END]
Fanfiction{FANFICTION} Hadirmu adalah candu dalam setiap detik kehidupanku. Aku mencintaimu lebih dari sekedar kata-kata. Dan aku akan hancur jika kau tak lagi mencintaiku.