Chanyeol melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamar. Sooyoung hanya dapat menatap dari lantai bawah. Pria itu tak berbicara sedari tadi. Bahkan saat di dalam mobil pun ia mengenakan earphone, pertanda bahwa ia tak ingin diganggu.
"Bagaimana pertemuan tadi?"
Tanya Ji Won yang entah sejak kapan berada di sebelah Sooyoung.
"Maksud ibu?"
"Eun Woo, bagaimana menurutmu? Yang ibu lihat sepertinya anak itu tertarik denganmu."
Sooyoung memutar bola matanya jengah. Ia kembali menatap sang ibu.
"Bu, aku jelas-jelas sudah mengatakan ini beberapa hari yang lalu. Aku tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan siapapun."
Sahut gadis itu dan berlalu meninggalkan Ji Won, berjalan menaiki tangga. Setibanya di depan pintu kamar, ia berbalik menatap pintu kamar Chanyeol. Ia tau jika pria itu tak ingin diusik malam ini. Sooyoung menghela nafas pelan, ia pun lebih memilih untuk masuk ke dalam kamarnya.
Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, namun Sooyoung tak juga bisa memejamkan mata. Insomnia yang telah lama tak ia rasakan, kini tengah menghampirinya. Yang dilakukan gadis itu sedari tadi hanya mengubah posisi tidurnya ke kanan dan ke kiri. Namun ia tak juga mampu memejamkan matanya. Sooyoung melirik kearah ponsel yang terletak diatas nakas. Setelah berpikir cukup lama, ia pun meraih ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan untuk Chanyeol.
Milikku ♥
01:17 || Kakak sudah tidur?
Sooyoung menggigit bibir bawahnya. Ia bertanya-tanya apakah pria itu sudah tidur atau sebenarnya belum tidur hanya saja ia sengaja mengabaikan pesannya. Berselang sepuluh menit, suara notifikasi pesan berbunyi membuat gadis itu segera membukanya dan tersenyum sumringah.Milikku ♥
Tidak. Kenapa? Kau || 01:27
tidak bisa tidur lagi?01:27 || Iya. Aku tak bisa tidur.
Ingin ke kamarku? || 01:28
01:29 || Tidak. Nanti ketahuan.
Baiklah jika begitu. || 01:30
01:30 || Kak.....
Hm? Kenapa? || 01:30
01:31 || Apa kakak marah
padaku?Kenapa aku harus marah? || 01:31
kau membuat kesalahan?01:32 || Tidak. Bukan begitu.
Lalu? || 01:33
01:33 || Tidak. Lupakan saja.
Dering ponsel berbunyi membuat Sooyoung mengubah posisinya menjadi duduk begitu mengetahui jika Chanyeol tengah menghubunginya.
"Halo.."
"Jika kau bertanya apa aku cemburu, maka iya aku memang cemburu. Tapi jika kau bertanya apakah aku marah padamu, jawabannya adalah tidak."
Ucap Chanyeol begitu Sooyoung menjawab panggilannya. Sooyoung tersenyum mendengar perkataan Chanyeol. Ini adalah kali pertama pria itu menampakkan sisi kecemburuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Fine [END]
Fanfiction{FANFICTION} Hadirmu adalah candu dalam setiap detik kehidupanku. Aku mencintaimu lebih dari sekedar kata-kata. Dan aku akan hancur jika kau tak lagi mencintaiku.