22

361 46 1
                                    

Pagi berganti malam, hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan. Hubungan Chanyeol dan Sooyoung tanpa terasa telah terjalin cukup lama. Rasa yang mereka miliki kian membesar dan tak mungkin untuk mereka bendung.

Harapan, angan tentang masa depan, cita-cita telah mereka rangkai bersama. Menjalani hari-hari dengan bahagia tanpa ada pertengkaran diantara keduanya. Chanyeol sangat menjunjung dan memuja Sooyoung sebagai pemilik kedudukan tertinggi dalam hidupnya. Dan Sooyoung begitu mengasihi dan mempercayai Chanyeol sebagai pemegang kuasa satu-satunya atas dirinya.

Tanpa mereka sadari jika Seo Joon dan Ji Won mulai merasa tak nyaman dengan tingkah laku keduanya. Terlebih Seo Joon, ia mulai menaruh curiga semenjak anaknya itu mengumumkan bahwa hubungannya dengan Wendy telah berakhir tanpa ia tau alasan yang sebenarnya.

Sooyoung memeluk Chanyeol dari belakang, menghentikan kegiatan sang kekasih yang hendak mengenakan pakaiannya, memberi kecupan singkat pada punggung pria itu. Chanyeol memegang kedua tangan Sooyoung sembari menoleh kearah belakang untuk sekedar mengintip raut wajah gadis yang kini tengah tersenyum malu.

Saat ini keduanya tengah berada di dalam kamar motel. Menikmati malam yang terasa memabukkan dan menghangatkan bagi keduanya. Menyalurkan cinta mereka yang terasa panas dengan tindakan layaknya pasangan suami istri. Mereka mulai berhati-hati dalam berhubungan kini. Jika ingin menghabiskan waktu bersama, mereka akan memilih untuk pergi ke hotel dimana orang tua mereka tak akan mengetahuinya.

Sooyoung akan berbohong jika ia menginap di rumah salah satu temannya atau beralasan mengerjakan tugas kuliah. Sementara Chanyeol mengatakan jika ia harus keluar kota karena urusan pekerjaan. Tentunya alasan mereka akan selalu berubah untuk menghindari kecurigaan.

"Aku masih belum mau berpisah dengan kakak."

Keluh Sooyoung begitu ia melepas pelukannya. Chanyeol kembali melanjutkan kegiatannya mengenakan pakaian kemudian berbalik. Ia menatap lekat wajah Sooyoung yang tampak menggemaskan baginya. Pria itu membelai pipi Sooyoung dan mengecup lembut bibirnya.

"Aku harus pergi. Ini benar-benar dinas keluar kota jadi aku tak bisa tetap disini."

Ujar Chanyeol memberi pengertian pada sang kekasih. Sooyoung mendongak menatap pria dihadapannya dengan tatapan berbinar. Gadis yang kini hanya mengenakan kemeja over size itu pun menarik senyum paksa dan mengangguk mengerti.

"Kau ingin oleh-oleh apa?"

"Aku hanya ingin kakak pulang tepat waktu."

Sahut Sooyoung dan kembali memeluk pria jangkung itu. Chanyeol tersenyum dan membelai lembut rambut Sooyoung.

"Mengapa kau begitu menggemaskan? Aku jadi tidak tega meninggalkanmu."

"Kalau begitu jangan pergi."

"Tentu aku tak bisa melakukannya. Aku akan segera pulang jika tugasku sudah selesai."

Sahut Chanyeol melepas pelukannya dan mengecup kening Sooyoung.

"Bukankah kau harus mandi? Kau ada jadwal kuliah sebentar lagi."

"Oh benar."

"Cepat mandi dan aku akan mengantarmu."

"Tidak usah. Aku naik bis saja."

Tolak Sooyoung membuat Chanyeol mengerutkan keningnya.

"Kenapa begitu?"

"Kampusku dekat dengan kantor ayah. Kak Chanyeol tak mau kan jika tidak sengaja bertemu dengan ayah?"

"Ah kau benar juga."

Sooyoung tersenyum kemudian berjinjit. Mencuri ciuman pria yang kini terdiam itu.

"Aku mandi dulu."

Ucap Sooyoung dan berlalu menuju toilet.

-

"Aku pulang."

Ucap Sooyoung begitu memasuki pintu rumah. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Gadis itu berjalan menuju meja makan. Ia tau jika kedua orang tuanya berada disana karena ini memasuki jam makan malam. Sooyoung mengecup pipi Seo Joon dan Ji Won secara bergantian sebelum akhirnya duduk.

"Kak Chanyeol mana?"

Tanya Sooyoung berpura-pura sembari menyantap makan malamnya.

"Chanyeol ada dinas selama dua hari di Daegu."

Sooyoung mengangguk mengerti dan lebih memilih melanjutkan makanannya. Sementara Seo Joon dan Ji Won saling bertukar pandang.

"Sooyoung."

Panggil Seo Joon pada akhirnya membuat gadis itu mendongak dan menghentikan kegiatannya sejenak.

"Usiamu sudah cukup dewasa. Apa kau sudah memiliki kekasih?"

Tanya Seo Joon membuat Sooyoung terdiam. Ia menatap bingung pada ayah tirinya itu.

"Kenapa ayah menanyakannya?"

"Tidak. Hanya saja gadis seusiamu kan biasanya sudah memiliki kekasih. Temanmu Yena kan juga memiliki kekasih."

Kali Ji Won ikut bergabung ke dalam pembicaraan mereka.

"Yerim tidak punya kekasih."

"Apa kau tak ingin memiliki kekasih?"

"Mengapa kalian tiba-tiba menanyakan hal ini? Apakah aku harus mencari kekasih?"

"Tidak, bukan begitu. Jika kau berkenan, ayah bisa mengenalkanmu dengan anak dari teman-teman ayah. Tentunya mereka bukan orang sembarangan jadi ayah tak perlu khawatir."

Sooyoung meletakkan sendok dan sumpitnya sembari meminum segelas air.

"Aku sudah selesai makan. Dan aku tidak tertarik untuk berkencan ayah."

Sahut Sooyoung dan bergegas meninggalkan ruang makan. Menyisakan Ji Won dan Seo Joon yang kini saling memandang.

"Sayang, tidak mungkin kan?"

"Tidak. Mereka tak mungkin seperti itu."

Sahut Seo Joon berusaha berpikiran positif.

~~~

Not Fine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang