Chapter 20

2.9K 345 22
                                    

Anindira Maheswari

Anneth Caaa gimana lunch datenya?

Alisha Gimana yaaaa gak tau deh neth masih temenan aja kok

Anneth ih payah deh tuh cowok! Apa coba kurangnya elo Ca belum tau aja dia hahahaha

Alisha hahahaha

Anneth kok sepi sih woiii pada kemana? Aninnnn lo kok gak pernah ikut?? Gak seru lo ahhhh

Aku mendengus setelah sekilas membaca obrolan grup WA Anneth yang sejak awal memang tidak membuatku berniat gabung. Aku memandang laki-laki di sebelahku saat ini yang begitu nyaman tiduran di atas pasir yang masih menyisakan hangat matahari siang tadi. Kedua tangannya ia letakkan di belakang kepalanya. Kedua matanya terpejam dengan kaca mata masih bertengger di wajahnya.

Telunjukku turun menyentuh bibirnya dan mulai menjelajahi salah satu bagian yang menarik di wajahnya itu dari satu sudut ke sudut yang lain yang akhirnya menciptakan sebuah tarikan senyum di sana. Sebelah tangannya dengan sigap menangkap tanganku dan membuat jariku berhenti bergerak. Kelopak matanya membuka memandangku yang duduk menekuk lutut di sebelahnya.

"Thank you." Aku menggerakan bibirku mengucap kata itu tanpa bersuara. Ia hanya membalasku dengan senyuman dan membawa tanganku mendekati bibirnya. Ia mengecup punggung tanganku pelan. Aku tidak tahu apa yang membuat Alisha begitu ingin mendapatkan Aga. Aku tidak tahu sejarah perkenalan mereka tapi aku percaya pada laki-laki ini.

Ponselku bergetar di atas pasir dan aku bisa melihat dari layarnya kalau saat ini Sasha sedang meneleponku. Beberapa detik aku membiarkannya karena aku sedang malas meladeni Sasha di saat aku sedang menikmati waktuku berdua dengan Aga. Namun akhirnya aku memutuskan untuk menerimanya.

"Ya, Sha."

"Ih gila lo ya Nin!! Lo kok nggak bilang-bilang kalau lo sama Aga pernah pacaran? Jadi waktu Ica cerita tentang Aga waktu itu lo udah tau yang dimaksud Ica? Gue baru telepon Mike tadi mau nanya nanya tentang Aga sekalian kalau bisa bantuin si Ica...eh taunya..gue syok tahu nggak?!"

"Hmmm...iya bener." Jawabku datar.

"Jadi? Lo pernah pacaran sama dia? Terus udah putus sekarang? Lo nggak apa-apa kalau si Ica sama Aga?"

"Kita balikan kok. Gue sama Aga." Aku melirik Aga yang masih dalam posisi nyamannya. Namun aku bisa melihat kelopak matanya bergerak sedikit dan ia menyipit memandangku saat ia mendengar aku menyebut namanya.

"Anjir! Serius lo?!"

"Serius." Jawabku tidak kalah kencang dengan teriakan Sasha di ujung sana.

"Lo balikan bukan karena Alisha kan? Ummm maksudnya kayak lo nggak rela gitu?"

"Bitch please!!! Ngapain karena dia?" aku tertawa kecut. "Kita balikan karena memang masih saling cinta lah." Aku kembali melirik Aga yang kini kepalanya sedikit miring ke arahku. Masih dengan matanya yang menyipit memandangku ditambah ekspresi wajah penuh tanya. Tanganku bergerak pelan ke arahnya dan telunjukku kuletakkan di jidatnya dan mendorong kepalanya kembali ke tempat semula sambil menahan senyum. Aku bisa melihat bibirnya mengerucut kesal dengan apa yang kulakukan. Dengan cepat ia meraih telunjukku dan tanpa peringatan ia mengigitnya pelan dan membuat aku menjerit kecil.

"Kenapa lo?" tanya Sasha.

"Gue baru dicipok Aga. Sorry lo ganggu gue lagi pacaran sekarang." Aku bisa melihat Aga sedang menahan senyumnya mendengar kata-kataku.

"Idih kalau dicipok mah harusnya lo mengerang bukan menjerit jangan-jangan kita ngobrol sambil lo gituan lagi?"

"Otak lo ngeres! Udah ah. Lo nggak perlu cerita-cerita ke Anneth ya..nanti gue yang cerita sendiri ke dia."

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang