Dimas Agastya
Aku mencoba mulai berpikir sama dengan Anin bahwa harusnya akan lebih mudah bagi kami saling melupakan karena hubungan ini baru berumur seminggu. Aku ingin melihat butuh berapa lama waktu bagiku untuk melupakannya. Seluruh detik dalam hidupku pun benar-benar kuhabiskan untuk tidur dan bekerja. Mencoba menutup semua ruang di otakku untuk memikirkan perempuan itu. Sesekali aku mencoba mengikuti ajakan Ardi untuk nongkrong di salah satu sudut menarik di Kuta atau Sanur namun selalu berakhir dengan perasaan rindu pada perempuan itu. Ternyata tidak semudah yang kupikirkan.
"Obat putus cinta itu ya cari yang baru, Ga." Ardi menepuk pundakku saat kembali mendapatiku lebih banyak diam di antara obrolan serunya dan beberapa teman lainnya yang ikut nongkrong bersama kami. Dan aku hanya meresponnya dengan decakanku. Mungkin mudah untuk mencari seseorang saat ini karena Ardi dan Mike begitu bersemangat menjodohkanku dengan beberapa perempuan yang mereka kenal.
"Lo ingat cewek yang nyium lo waktu itu? Si Alisha. Kenapa nggak lo gebet aja dia? Dia naksir berat tuh sama lo. Jarang lo ada cewek yang lo temuin di klub bisa naksir lo gitu. Nggak usah serius-serius juga lah sekadar nemenin lo aja selama ada proyek di Bali." Mike begitu bersemangat di ujung sana. Dia sudah kembali ke Jakarta tentu saja setelah puas menikmati kehidupan malam di pulau dewata ini.
"Gue bukan elo!" semprotku padanya yang membuat dia terkekeh senang.
"Gue beneran heran kenapa si Alisha begitu pengen cari tahu segala hal tentang lo. Apa mungkin aura cowok yang lagi putus cinta itu menarik banget ya?" aku tidak mau merespon kata-kata Mike yang lama-lama terdengar menyebalkan. Namun kata-kata Mike membuatku teringat beberapa pesan dari perempuan itu yang hingga detik ini sama sekali tidak kugubris. Seharusnya sikapku ini bisa mematikan semua hasratnya kepadaku. Dia cantik dan menarik seharusnya dia tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengejar laki-laki sepertiku.
Seminggu sudah sejak terakhir kali aku memeluk dan mencium Anin. Aku tidak pernah melihat wajahnya lagi. Mendengar suaranya. Mengetahui keberadaannya. Sungguh minggu yang berat. Aku berencana pergi ke suatu tempat akhir minggu ini tentu saja sendirian. Sejak kemarin aku sudah mencari tempat-tempat menarik lewat google dan berencana untuk merekamnya secara langsung lewat lensa kameraku.
Janji Anindira untuk menemaniku berburu tempat bagus hanya tinggal janji. Kami belum banyak melakukan hal bersama, belum sempat mengukir banyak kenangan, seharusnya memang semuanya akan jadi lebih mudah bagi kami.
Aku melangkah masuk ke sebuah Mal daerah Kuta yang termasuk salah satu mal terbesar di Bali untuk mencari card reader sekaligus strap kamera baru sebelum besok aku berencana menjelajah beberapa sudut Bali demi mendapatkan gambar-gambar bagus.
"Agastya?" seseorang sudah berdiri di hadapanku saat aku baru saja keluar dari toko kamera di lantai dua mal. Senyum lebar tercetak di wajahnya yang membuatku cukup heran kenapa ia begitu gembira bertemu denganku di saat aku sudah bersikap dingin padanya dengan tidak membalas setiap pesannya.
"Hei." Balasku dengan ekspresi cukup terkejut.
"Nggak nyangka ya bisa ketemu lagi di sini? Tapi seharusnya pertemuan ini bisa kuduga akan terjadi mengingat berapa banyak sih mal yang ada di Bali?" ia berkata dengan begitu santai seolah kami adalah teman lama.
"Kamu sendirian?" aku mencoba bersikap lebih hangat.
"Tadi sama temen sih. Cuma dia udah pulang duluan karena ada janji. Dan ini tadi baru saja dari Hypermart. Belanja." Jawabnya sambil mengangkat tas belanja berbahan kain yang cukup besar di tangannya.
Aku menyipitkan mataku memandangnya.
"Kenapa? Kamu nggak percaya? Jangan bilang kamu berpikir aku sedang menguntit kamu ya. Aku beneran belanja loh." Kepalanya bergerak ke arah tas belanjaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Found You
RomanceAnindira Maheswari menjadikan Dimas Agastya sebagai target jodoh yang akan ia bawa ke hadapan Ayahnya sebagai balas dendam. Ia tahu benar Agastya adalah kebanggan Ayahnya di perusahaannya dan dia tentu saja bukanlah perempuan tepat untuk Agastya di...