Chapter 24

2.6K 367 15
                                    

Anindira Maheswari

Tidak ada angin. Tidak ada hujan. Agastya melamarku. Hal ini cukup mengejutkanku karena tentu saja lamaran ini terlalu tiba-tiba, mengingat restu pacaran saja belum aku dapatkan dari Ibunya apalagi menikah? Aga tentu melakukan ini karena terbawa curahan hatiku. Pertikaianku dengan Papa dan istrinya dan keluhanku tentang betapa aku tidak punya siapa-sipa saat ini.

"Jangan mengira aku melamarmu karena situasimu saat ini. Aku telah berpikir untuk melamarmu di saat aku belum menjadi pacarmu. Aku mencari istri, Nin. Dan dengan kamu aku sudah menemukan apa yang aku cari." Agastya seperti bisa membaca pikiranku.

Aku masih terdiam. Jemariku bermain di atas bibir cangkir sambil terus memikirkan jawaban apa yang akan aku berikan pada Aga. Jeda yang cukup lama ini tentu saja bukan pertanda baik bagi setiap laki-laki yang sedang mengajukan pertanyaan semacam ini. Aku akhirnya mengangkat kepalaku dan memandang Aga yang masih menunggu dengan sinar mata penuh harap.

"Katakan siapa musisi favoritmu?" aku mengajukan pertanyaan yang tak biasa dan tak ada hubungannya dengan apa yang sedang kami bicarakan. Kening Aga mengernyit bingung. Pandanganku masih lekat padanya menunggu jawabannya.

"Umm...siapa ya?" dia menyenderkan tubuhnya sambil berpikir.

"Kamu nggak punya semacam idola gitu? Aliran musik yang kamu suka?"

"Dulu sih waktu masih kecil aku sering dengerin Om-ku muterin lagu-lagunya Pass Band. Jadi aku suka banget tuh sama mereka. Terus aku suka Greenday juga. Pas SMP-SMA gitu suka Coldplay, Maroon 5, James Blunt. Nggak ada yang khusus banget sih. Intinya aku suka semua musik. Tapi beberapa tahun terakhir ini aku suka dengerin 1975. Band Indie gitu. Emang kenapa sih?"

"Nggak, hanya pengen tahu aja."

"Kamu aneh! Apa hubungannya coba selera musik sama lamaranku." Protesnya sedikit kecewa.

"Ada lah. Kalau selera musik kamu sama kayak Darla bisa pusing gue, nanti dia bakal ngajak kamu karokean terus setiap malam."

"Karokean sama Darla? Wow...." Aga sontak terpingkal hanya dengan membayangkanya saja kemudian menyambar cangkir kopinya. Ia menyeruputnya hingga tandas.

"Emang Darla suka siapa?" tawanya masih tersisa.

"EXO."

"EXO?" Dia mengerutkan kening.

"Kpop."

"Ahh...hei aku juga suka Kpop."

"Pasti Blackpink." Tuduhku.

"Bukan."

"TWICE?" tebakku lagi.

"Huh?" ekspresi Aga membuatku berpikir laki-laki ini benar-benar tidak tahu siapa yang kumaksud.

"Siapa dong?" aku penasaran.

"Epic High. Lagunya bagus-bagus ternyata."

"Oooo...."

"Kamu Kpop fans juga ternyata." Dia tersenyum memandangku dan sedikit lupa dengan pertanyaannya padaku yang jawabannya masih kugantung.

"Suka tapi nggak bisa dibilang fans berat sih. Dulu banget waktu SMA aku sama anak-anak sering tuh cover dance lagu-lagunya Girls Generation."

"Serius?" wajahnya terlihat sumringah.

"Serius. Emang kamu tau Girls Generation?"

"Tahu lah obsesinya teman-teman jaman kuliah dulu. Hmmm jadi pengen liat kalau kamu dance kayak apa?" Aga menyipitkan matanya ke arahku dengan senyum nakalnya.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang