Galangal

8.4K 592 23
                                        

Pergi kepasar membeli buah

Buahnya bermacam – macam

Yuk ngerujakk ...... :v

Sorry garing, author memang receh wkwkk. Kalau kalian punya joke receh bagi sama author itungitung bikin ketawa, pahala loh .......

Author tau kalian gak butuh bacotan yang totally unfaedah ini, jadi yaudah baca gih...

Happy Reading :*

Sepertinya langit sedang berbahagia malam ini, betapa tidak? Sejak matahari kembali keperaduan, langit seakan memperlihatkan keindahan dengan menampakkan bintang – bintangnya, membuat siapapun yang melihat akan merasa damai.

Namun kedamaian yang diberikan oleh langit berbanding terbalik dengan perasaan Al yang saat ini dipenuhi oleh rasa gelisah dan bingung.

Ia gelisah memikirkan tentang jawaban apa yang harus ia berikan pada Naira. Ditambah dengan kebingungan dalam menentukan pada siapa sebenarnya perasaannya telah jatuh.

Untuk beberapa saat, keheningan seolah merasuk diantara mereka berdua.

“Jadi....kamu suka dengan sesama jenis Nai? Sejak kapan?.” Akhirnya Al membuka suara.

Sebelum menjawab, Nai menggeleng pelan sambil menghembuskan nafas.

“Aku gak tau ini dari kapan, yang jelas aku pertama kali rasain ini buat orang lain, dan orang itu kamu. Aku gak sekedar pengen jadi sahabat, aku pengen kita bisa saling mencintai layaknya sepasang kekasih.”

“Aku tau ini gak seharusnya terjadi Al, tapi aku gak mau bohongin perasaan aku. Dan....... ka-kalau misalkan kamu mau benci aku karna ini gapapa, aku i-ikhlasss kok.” Naira berucap sambil menahan tangis.

Al bangun dari posisinya yang semula berbaring menjadi duduk, lalu Al menarik tangan Naira agar ikut duduk sepertinya.

“Nai.... aku gak marah, dan aku juga gak bisa larang siapapun buat jatuh hati sama aku.” Al berbicara sambil menggenggam tangan Naira.

“Tapiiii....”

“Tapi apa? Karna sebenarnya kamu suka sama Clara?.” Naira kali ini sudah tidak bisa menahan tangisnya.

Al yang melihat Naira menangispun jadi tidak tega, ditariknya Naira kedalam pelukannya agar sedikit merasa tenang.

“Tolong jangan kayak gini Nai, aku gamau kamu nangis.” Al mengusap air mata Naira setelah melepaskan pelukannya.

Naira menunduk tidak berani menatap Al dengan masih sesegukan.

“Tapi kamu tau kan, kalau hubungan seperti ini akan ada banyak sekali rintangannya.”

Naira mengangguk merespon ucapan Al lalu memberanikan diri untuk kembali berbicara.

“Aku siap lalui semuanya sama kamu.”

Al menghela nafas mendengar kata – kata Naira yang sarat akan kesungguhan lalu mendekat kearahnya, tangan Al tergerak untuk meraih dagu Naira agar menatapnya.

“Nai, tatap aku.” Naira pun mengikuti perintah Al untuk menatapnya.

Perlahan namun pasti Al menarik wajah Nai dengan perlahan, dan dalam sepersekian detik wajah mereka semakin dekat. Naira pun reflek memejamkan mata dan akhirnya bibir Al menempel pada bibir Naira.

Hanya menempel, tidak ada yang memulai lebih dulu. Namun tangan Naira sudah beralih memeluk leher Al.

Al menarik bibirnya dari bibir Naira, beberapa saat mereka saling pandang dengan jarak dekat, lalu Naira kembali menarik Al agar menciumnya, dan kali ini Naira mulai melumat bibir Al dengan lembut.

"DOMINO" [ GxG COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang