{~Selamat membaca~}
Pangeran Baek Kyung dan Pangeran Yeongjo asik berlatih pedang disebuah lapangan di istana. Mereka selalu melakukan hal itu setiap hari, terkadang mereka pula berlatih memanah bersama Jenderal Jang, pria yang sangat hebat di negeri Joseon.
Disisi yang berbeda, terdapat Permaisuri Jeong yang tengah asik meracik teh disebuah gazebo di dekat mereka berdua yang tengah berlatih pedang. Wanita cantik yang terlihat selalu kesepian, namun ia sangat senang karena Tuhan telah memberikan anugerah kepadanya dengan menghadirkan Pangeran Baek Kyung ke kehidupannya.
"Gun Baek Kyung, Gun Yeongjo! Kemarilah!" panggil Permaisuri Jeong, kepada dua anak pria tampan itu.
"Ye, Eomma Mama," sahut Pangeran Baek Kyung.
"Ayo kita kesana!" ajak Pangeran Yeongjo, dan mereka pun segera berlari kearah dimana Permaisuri Jeong tengah berdiam diri.
Pangeran Yeongjo dan Pangeran Baek Kyung terduduk disana, menatap heran pada Permaisuri Jeong yang tengah sibuk dengan alat-alat meracik teh dihadapannya. Wanita itupun memberikan teh buatannya kepada dua anak pria yang kini berada di gazebo bersamanya.
"Minumlah! Ibu tahu kalian sangat haus karena berlatih," titah Permaisuri Jeong, tersenyum manis kepada mereka berdua.
"Gomapseumnida, Eomma Mama," ucap Pangeran Yeongjo, dan mulai meraih cawan teh yang diberikan wanita cantik itu.
Mereka berdua mulai meneguk teh racikan Permaisuri Jeong. Sangat nikmat, rasanya teh yang diracik Permaisuri Jeong sangat berbeda dari yang lainnya. Pangeran Yeongjo tampak sangat menikmati teh lezat dari Permaisuri Jeong, buktinya ia meneguk habis teh itu tanpa tersisa.
"Ini sangat lezat," ujar Pangeran Yeongjo, tersenyum manis.
"Kau sangat manis, Yeongjo," puji Permaisuri Jeong, seraya membelai kepala Pangeran Yeongjo.
"Ibuku sangat hebat dalam membuat teh, aku sangat menyukainya," kata Pangeran Baek Kyung, sama-sama menyukai teh tersebut.
"Gomapta," ucap Permaisuri Jeong, dan beralih membelai kepada puteranya.
"Eomma Mama," panggil Pangeran Yeongjo, membuat Permaisuri Jeong menoleh kearahnya.
"Ye?" tanyanya.
"Bolehkah Anda mengajarkan saya membuat teh? Saya rasa sangat menyenangkan melakukan hal itu," pinta Pangeran Yeongjo, terlihat sangat bersemangat.
"Kau adalah seorang pria, mengapa kau ingin mempelajari hal tersebut?" tanya Permaisuri Jeong.
"Saya ingin menjadi pria yang mengetahui segalanya, tidak penting itu dilakukan oleh seorang wanita ataupun pria. Saya ingin mempelajari segala hal yang sama sekali belum saya ketahui," jawabnya, membuat wanita yang terduduk didepannya kini tersenyum kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trumpet Flowers (TAMAT)
Historical FictionEun Dan Oh (은단오), putri tunggal dari perdana menteri Eun Myeong (은명) yang sangat jatuh cinta pada salah satu pangeran dari dinasti Joseon. Ia memiliki satu impian sejak kecil, yakni menikah dengan lelaki tersebut. *** Pertumpahan darah terjadi di is...