{~Selamat membaca~}
Dan Oh kembali bepergian seorang diri, ia melarikan diri dari pelayannya yang selalu saja mengikutinya. Dan Oh merasa dirinya sudah dewasa, sepatutnya Ayahnya tidak memperlakukannya layaknya ia masih menjadi puteri kecilnya.
Ia kini berada di pasar, entahlah, Dan Oh sering pergi ke pasar karena baginya berada di tempat itu sangatlah menyenangkan. Melihat aksesoris yang dijual belikan di pasar, dan banyak barang-barang interior yang indah, itulah yang membuat Dan Oh sering berkunjung ke pasar.
Dan Oh kini berhenti disalah satu penjual daenggi disana. Ia tersenyum lebar saat melihat berbagai macam daenggi yang berjajar rapi disana.
"Apa Anda akan membeli salah satu daenggi ini, Nona?" tanya penjual tersebut dengan ramahnya.
"Aku hanya ingin melihat-lihat, lain kali aku akan kembali untuk membelinya," jawab Dan Oh, dan kembali berlarian di pasar itu untuk melihat-lihat barang-barang yang dijual disana.
Dan Oh sudah menghabiskan sebagian banyak uangnya untuk membeli kain terbaik dihari kemarin untuk dibuatkan hanbok pada kompetisi Puteri Mahkota hari nanti. Dan Oh mempersiapkannya dengan sangat teliti, ia berkeinginan untuk menang dalam kompetisi tersebut dan menjadi permaisuri dari Seja.
Keberadaan Dan Oh di pasar hanyalah untuk melihat-lihat barang saja, ia akan membeli suatu barang jika ia anggap itu sangatlah penting baginya.
Wanita itu kini berjalan menuju jalan yang cukup kecil, ia akan segera pulang ke rumahnya karena ia takut Ayahnya akan segera pulang dari istana hari ini.
Seketika, seorang pria menabrak tubuh Dan Oh. Pria yang tampak sedang mabuk berat, karena terlihat dari wajahnya yang merah dan caranya berjalan tadi.
Dan Oh terkejut, ia menatapi pria pemabuk itu yang kini terjatuh karena bertabrakan dengannya tadi. Dan Oh sangat ketakutan, ia menengok kearah pria yang kini masih berada diposisi tidur di tanah.
Pria itu terbangun seketika, sontak Dan Oh terhenyak akan hal itu. Pria itu kini menatapi Dan Oh saat ia telah berhasil untuk berdiri, ia tersenyum mesum saat melihat tubuh indah yang dimiliki oleh Dan Oh.
"Kau sangat cantik, sayang," godanya, seraya menghampiri Dan Oh dan mencengkram pergelangan tangan wanita itu.
"Lepaskan aku!" teriak Dan Oh, mencoba melepaskan cengkraman kuat itu.
Pria itu mengangkat satu tangan lainnya dan memegangi kedua pipi Dan Oh dengan kuatnya. Dan Oh terus saja berteriak, berharap ada orang yang membantunya di tempat sepi itu.
"Kau miliku, sayang," ucapnya, mencoba mendekati wajahnya pada wajah Dan Oh.
Namun, seketika..
Brakk!
KAMU SEDANG MEMBACA
Trumpet Flowers (TAMAT)
Tiểu thuyết Lịch sửEun Dan Oh (은단오), putri tunggal dari perdana menteri Eun Myeong (은명) yang sangat jatuh cinta pada salah satu pangeran dari dinasti Joseon. Ia memiliki satu impian sejak kecil, yakni menikah dengan lelaki tersebut. *** Pertumpahan darah terjadi di is...