18

257 50 20
                                        

{~Selamat membaca~}

Jauh di negeri Joseon, Yung dan Jini berdiam diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jauh di negeri Joseon, Yung dan Jini berdiam diri. Mereka tinggal di sebuah gubuk di tempat yang sangat sepi, hanya mereka yang berdiam diri disana tanpa orang lain di sekitarnya.

Yung tersenyum pada Jini yang tengah melipat-lipat pakaian disampingnya. Yung sangat bahagia, begitupula dengan Jini, mereka sangat bahagia karena dapat hidup bebas berdua tanpa ada halangan sama sekali terutama dari Ayah Jini, Tuan Ho.

"Aku akan pergi ke luar sebentar," ucap Yung, dan Jini pun menganggukkan kepalanya seraya tersenyum dengan manisnya pada pria tersebut.

Pria itupun bangkit dari posisi duduknya dan pergi keluar dari dalam gubuk tersebut. Yung memakai sepatu yang terbuat dari jerami atau dinamakan jipsin, dan segera melangkahkan kakinya dari tempat tersebut.

Gubuk yang mereka tinggali berada di atas gunung, dengan hutan disekelilingnya. Kini Yung pun mulai melangkahkan kakinya untuk menikmati udara segar di luar sana.

Namun, Yung mendengar suara hentakan kaki seseorang yang terbilang cukup ramai. Hanya mereka berdua yang tinggal disana, lalu siapa yang tengah berjalan sekarang ini? Yung mencari tahu siapa orang itu, pria itu pun mulai melangkah kearah sumber suara tersebut terdengar.

Langkah kaki Yung terhenti seketika, ia melihat beberapa pria berpakaian hitam selaras yang tengah berlari kearah dimana kediamannya bersama Jini. Yung membelalak seketika, ia berpikiran bahwa mereka adalah anak buah yang diutus oleh Tuan Ho untuk mencari keberadaan mereka.

Dengan cepat Yung kembali berlari menuju gubuk kediaman mereka dan berharap ia terlebih dahulu sampai dari para pria berpakaian hitam tersebut. Kini Yung telah sampai di gubuknya, dengan cepat ia membuka pintu dan hal itu membuat Jini yang terdiam di dalamnya menatap kebingungan kepadanya.

"Ada apa?" tanya Jini, menatap Yung yang bernapas terengah-engah.

"Kita pergi dari tempat ini!" Yung menarik pergelangan tangan Jini, namun wanita itu masih saja kebingungan.

"Ada apa, Yung?" tanyanya, untuk kedua kalinya.

Alih-alih menjawab pertanyaan wanita tersebut, kini Yung menarik tangan Jini dan segera membawa wanita itu untuk segera pergi dari gubuk kediaman mereka itu. Yung dan Jini kini berlari, tanpa membawa barang mereka di dalam gubuk tersebut. Jini menatapi pria yang masih mengenggam tangannya, ia masih kebingungan mengapa mereka kini harus berlari layaknya orang yang sedang ketakutan.

Jini menarik tangan Yung, membuat pria itu kini berhenti berlari. Yung menoleh, menatapi Jini dengan tatapan cemas.

"Yung, beritahu aku.. sebenarnya ada apa?" tanya Jini, karena Yung yang terus tidak menjawab pertanyaannya itu.

"Ada banyak orang yang menghampiri gubuk kita. Kita harus cepat sekarang! Aku yakin mereka adalah utusan dari Ayahmu untuk mencari keberadaan kita," jelasnya, membuat kedua mata Jini membelalak seketika.

Trumpet Flowers (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang