02

522 61 4
                                    

Hanyang, 1782

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanyang, 1782

Setelah kejadian pemberontakan kala itu di istana, kini dinasti Joseon dipimpin oleh putra kedua dari Raja Guan, yakni Pangeran Agung Lee Cheoljong.

Setelah diangkatnya Pangeran Agung Cheoljong menjadi Raja, banyak rakyat yang mengkhwatirkan masa depan negeri ini. Pasalnya Raja Cheol memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan kakaknya, yakni mendiang Putra Mahkota Heonjong.

Raja Cheol terkenal akan kekejamannya, ia akan membunuh siapa saja yang ia anggap salah. Maka dari itu para rakyat selalu berhati-hati dalam berucap ataupun berperilaku, karena mereka semua takut apabila dibunuh oleh pemimpin baru negeri ini.

Walaupun dirinya tegas dan pintar dalam berpolitik, namun tetap saja para rakyat lebih memilih jika mendiang Seja Heonjong lah yang menjadi pemimpin sekarang ini.

Tapi takdir berkata lain, alam telah memilih Pangeran Agung Cheol untuk menjadi Raja di negeri ini.
.
.
.
.
.
.
Langit hari ini sangatlah cerah, seolah alam berpihak pada wanita cantik yang kini sedang berulang tahun. Senyuman yang terukir di bibir indah wanita itu, membuat dirinya tampak sangatlah cantik.

"Nona Eun Dan Oh," panggil seorang pelayan pada wanita tersebut.

Wanita cantik itu menoleh, dan memandangi pelayannya yang baru saja memanggilnya. Pelayan tersebut menghampiri Nonanya yang sedang menikmati keindahan bunga-bunga indah di kediamannya.

"Ada apa?" tanya wanita bernama Dan Oh itu.

"Tuan Myeong baru saja pulang." Jawaban yang dilontarkan oleh pelayan tersebut sangatlah membawa kabar baik bagi Dan Oh. Ia mengira Ayahnya akan lupa akan hari istimewa ini, namun nyatanya tidak.

Tuan Myeong adalah Perdana Menteri dinasti Joseon, ia seorang yangban dan tentu saja sangat sibuk akan tugasnya dalam membantu sang Raja. Ia jarang menginjakkan kakinya di kediamannya, tapi setidaknya kini ia datang di hari yang sangat berarti bagi putrinya.

Dan Oh berlari menghampiri Ayahnya, ia mengangkat hanbok indah yang ia pakai agar dapat berlari dengan cepat. Langkahnya terhenti seketika, ia tersenyum sumringah pada Ayahnya yang kini berdiri di depannya.

"Kau seharusnya bersikap anggun, bukan seperti ini," celutuk Ayahnya.

"Aku akan melakukannya lain kali," sahut Dan Oh, tertawa kecil.

Tuan Myeong tersenyum pada putrinya itu. Dan Oh bukan lagi putri kecil, ia kini telah tumbuh menjadi putri cantik yang selalu di dambakan oleh para pria di negeri Joseon.

Wajahnya yang selalu ceria dan sikapnya yang ramah, tentu saja disukai oleh banyak pria. Namun, Dan Oh dari dahulu hanya mencintai pangeran yang ia temui saat kecil, dan pada akhirnya kini ia tahu siapa pangeran tampan tersebut.

Putera Mahkota Lee Baek Kyung, ia adalah putra satu-satunya dari Raja Cheoljong. Dan Oh sangat yakin seratus persen bahwa Seja adalah pangeran yang ia temui dahulu. Ia akan berusaha keras agar ia dapat menjadi permaisuri dari Seja tampan itu seperti yang ia inginkan semenjak kecil.

Trumpet Flowers (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang