{~Selamat membaca~}
Gun Baek Kyung kecil tengah berada disebuah paviliun, tempat kediaman Gun Yeongjo. Anak lelaki itu tampak sangat khawatir, ia tidak melangkah satu langkahpun dari depan pintu kamar saudaranya itu.
Pintu tersebut perlahan terbuka, kedua mata Gun Baek Kyung dengan cepat menatap kearah pintu tersebut. Tampak seorang gadis kecil yang keluar dari kamar Gun Jeongjo, ia adalah puteri dari tabib yang sedang mengobati Gun Yeongjo di dalam sana.
Gadis kecil tersebut membungkukkan tubuhnya, memberi salam pada sang pangeran yang tentu saja kastanya lebih tinggi darinya. Mata Gun Baek Kyung terpacu pada gadis kecil itu, tatapan itu sangat sulit dialihkan kearah lain.
"Ba-bagaimana keadaan Yeongjo?" tanya Gun Baek Kyung kepada gadis tersebut. Ucapannya sedikit terbata-bata, ia terlihat seperti sangat gugup sekarang ini.
"Ia akan baik-baik saja, Ayah saya sangat hebat dalam hal ini, jadi tenang saja," jawab gadis kecil itu, tersenyum pada Gun Baek Kyung yang berdiri didepannya.
Deg!
Senyuman itu seolah menghipnotis Gun Baek Kyung untuk ikut tersenyum kepadanya. Ada hal yang berbeda pada tubuh Gun Baek Kyung sekarang ini, dimana jantungnya berdegup dengan cukup kencangnya. Gun Baek Kyung tidak mengerti akan dirinya sekarang ini, namun yang pasti, ia sangat senang bertemu dengan gadis kecil dari anak tabib kepercayaan istana.
Pintu kamar Gun Jeongjo pun terbuka, menampakkan sosok Ayah dari gadis kecil itu. Tabib tersebut membungkukkan tubuhnya sebagai tanda salam kepada Gun Baek Kyung, lalu berpamitan dan membawa puterinya keluar dari kediaman Gun Yeongjo.
Mata itu tidak dapat menghilang dari sosok wanita yang ia anggap cukup cantik itu, namun seketika Gun Baek Kyung tersadar dalam lamunannya setelah mendengar ucapan yang dilontarkan oleh saudaranya, Gun Yeongjo.
"Kau menyukai gadis dari tabib Wang?"
Mata itu beralih, memandangi saudaranya yang kini berada disana. Gun Baek Kyung membungkam mulutnya rapat-rapat, lagipula mana mungkin dirinya menyukai gadis yang kastanya sangat rendah darinya.
"Kau bicara apa, Yeongjo!" elak Gun Baek Kyung, mengalihkan tatapannya dari saudaranya itu.
"Wajahmu memerah, kau pasti menyukainya," goda Gun Yeongjo, tersenyum menggoda pada saudaranya itu.
"Tidak!" jawab Gun Baek Kyung dengan tegasnya. Ia pun segera melanjutkan ucapannya, "Lagipula ada wanita yang aku sukai!" sambungnya, membuat kedua bola mata Gun Yeongjo membulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trumpet Flowers (TAMAT)
Ficción históricaEun Dan Oh (은단오), putri tunggal dari perdana menteri Eun Myeong (은명) yang sangat jatuh cinta pada salah satu pangeran dari dinasti Joseon. Ia memiliki satu impian sejak kecil, yakni menikah dengan lelaki tersebut. *** Pertumpahan darah terjadi di is...