Eun Dan Oh (은단오), putri tunggal dari perdana menteri Eun Myeong (은명) yang sangat jatuh cinta pada salah satu pangeran dari dinasti Joseon. Ia memiliki satu impian sejak kecil, yakni menikah dengan lelaki tersebut.
***
Pertumpahan darah terjadi di is...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku merasa gugup untuk melakukan semua ini, Eun Dan Oh," ucap Haru, pada wanita yang terduduk disampingnya.
Mereka berdua kini berada di teras sebuah gubuk, dimana tempat tersebut adalah tempat yang Haru tempati sementara waktu sebelum akhirnya ia kembali tinggal di istana.
Dan Oh memandangi pria tampan itu, ia meraih kedua tangan Haru dan digenggamnya. Haru terhenyak, menatapi tangannya yang digenggam dan beralih untuk menatap Dan Oh.
"Kamu pasti bisa melakukan ini semua, percayalah," ungkap Dan Oh.
"Berbicara mengenai Ayahku, kau dapat menghukumnya atas apa yang telah ia perbuat pada keluargamu. Kau tidak perlu merasa kasihan karena dia Ayahku, setidaknya.. buat dia sadar bahwa apa yang dia lakukan selama ini adalah kesalahan yang besar," kata Dan Oh, dengan matanya yang berlinang air mata.
"Mian," lirih Haru, selalu merasa kebingungan untuk masalah itu. Ia tahu jika Dan Oh akan sedih jika terjadi apapun pada Ayahnya, sementara sekarang ini Ayahnya adalah musuh bagi Haru.
"Seharusnya aku yang meminta maaf.. karena dosa besar Ayahku pada keluarga istana," balas Dan Oh, saling mengasihani.
Haru hanya tersenyum, tanpa mengatakan sepatah katapun. Hari ini Haru sudah merasa siap, ia akan segera mengambil langkah untuk merebut kembali istana dari seseorang yang bukan hak miliknya. Haru tidak ingin istana kembali menjadi pertumpahan darah, namun itu adalah jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah ini.
'Aku berjanji.. tidak akan terjadi apapun pada Ayahmu, Eun Dan Oh,' batin Haru, walaupun dirinya sangat membenci sosok Perdana Menteri negeri Joseon itu.
Dan Oh teringat akan sesuatu, ia meraih sesuatu dari dalam hanboknya. Haru memperhatikan Dan Oh, menatapi sebuah kain berwarna putih yang baru saja dikeluarkan wanita cantik itu. Haru menatapi kedua mata Dan Oh, menatapi wanita itu dengan tatapan kebingungan.
"Aku menyulam motif bunga ini sendiri, bagaimana? Apakah bagus?" tanya Dan Oh, memperlihatkan sapu tangan putih dengan sulaman motif bunga terompet di setiap sudutnya.
"Sangat indah," jawab Haru, tersenyum kearah Dan Oh.
"Aku membuat ini khusus untukmu, apa kau menyukainya?" tanya Dan Oh, seraya memberikan sapu tangan tersebut pada Haru.
Haru meraih kain kecil tersebut, mengangkat pandangannya kembali untuk memandangi wanita cantik yang terduduk disampingnya. "Aku sangat menyukainya, terima kasih," kata Haru, membuat Dan Oh tersenyum gembira.
"Berjanjilah, apapun yang terjadi.. kau harus tetap hidup," pinta Dan Oh, dengan matanya yang memerah dan berkaca-kaca.
"Apa kau mencemaskanku?" tanya Haru, membuat beberapa butiran air mata turun di pipi wanita cantik tersebut.