{~Selamat membaca~}
Musim semi telah tiba, pernikahan istana pun akan dilaksanakan.
Istana kini sibuk dengan acara pernikahan Putera Mahkota, Ya.. pernikahan istana akan dilaksanakan hari ini. Semua bersuka cita atas hal ini, mereka berharap pernikahan ini akan memberikan hal yang lebih baik untuk para rakyatnya.
Di dalam kediaman Putera Mahkota Baek Kyung, kini para dayang istana dan kasim sibuk mendandani sang Putera Mahkota yang akan melaksanakan pernikahan hari ini. Mereka memakaikan jubah pernikahan pada tubuh Putera Mahkota dan juga mahkota khusus untuk sebuah pernikahan.
"Joha, saya sangat senang sekali. Seperti baru saja Putera Mahkota terlahir di dunia ini, dan Anda kini akan menikah dengan cukup cepatnya. Berbahagialah, jaga selalu kesehatan Anda, Joha," tutur kata kasim Mo, seraya meletakkan mahkota pada kepala Putera Mahkota Baek Kyung.
"Terima kasih, kau selalu membantuku selama ini," ucap Putera Mahkota, dijawab senyuman simpul oleh kasim Mo.
Di tempat yang berbeda, di Vila Kerajaan.
Dan Oh terduduk di atas kursinya, para pelayan istana kini sibuk mendandani sang Puteri Mahkota. Wanita cantik itu tak henti-hentinya memandangi cermin didepannya, menatap dirinya sendiri dengan tatapan yang sendu.
"Saya sangat menyukai anda, Nona."
Dan Oh menghembuskan napasnya berat, ia terus saja membayangkan sosok Haru yang selalu menghampiri pikirannya akhir-akhir ini. Ia tidak terlihat senang akan pernikahan ini, tidak ada sedikitpun senyuman yang terukir di wajah cantiknya.
Tubuh Dan Oh telah memakai jubah pengantinnya yang dinamakan hwall-ot. Beberapa pelayan istana mendandani wajah Dan Oh, dan yang lainnya kini menghiasi rambut Dan Oh dan memasangkan mahkota wanita khusus pernikahan yang dinamakan hwagwan.
Setelah selesai mendandani sang Puteri Mahkota, kini para pelayan istana pun keluar dari kediaman wanita itu dan membiarkannya berdiam seorang diri sebelum akhirnya upacara pengawalan akan dilakukan.
Dan Oh tak henti-hentinya memandangi dirinya yang telah memakai perlengkapan pernikahan dari pantulan cermin didepannya. Perlahan pintu kediamannya itu terbuka, memperlihatkan sosok Perdana Menteri Myeong dari pantulan cermin. Sontak hal itu membuat Dan Oh bangkit dari duduknya, dan menghampiri Ayahnya itu.
"Kau sangat cantik, Eun Dan Oh," ucap Tuan Myeong, dijawab senyuman tipis oleh Dan Oh.
"Apa kau sudah siap? Upacara pengawalan akan segera dilakukan," tanya Tuan Myeong pada puterinya itu.
"Aku butuh sedikit waktu untuk itu. Namun aku telah siap.. seperti yang kau lihat sekarang, Abeoji," jawabnya, dan Tuan Myeong pun tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trumpet Flowers (TAMAT)
Narrativa StoricaEun Dan Oh (은단오), putri tunggal dari perdana menteri Eun Myeong (은명) yang sangat jatuh cinta pada salah satu pangeran dari dinasti Joseon. Ia memiliki satu impian sejak kecil, yakni menikah dengan lelaki tersebut. *** Pertumpahan darah terjadi di is...