23

223 43 8
                                        

{~Selamat membaca~}

Putera Mahkota berjalan tergesa-gesa, ia mulai memasuki gerbang istana dan hal tersebut membuat para penjaga kebingungan karena kedatangan Putera Mahkota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putera Mahkota berjalan tergesa-gesa, ia mulai memasuki gerbang istana dan hal tersebut membuat para penjaga kebingungan karena kedatangan Putera Mahkota. Kasim Mo yang berada di dalam istana pun, dikejutkan oleh kedatangan Putera Mahkota Baek Kyung. Dengan cepat, Kasim Mo mengejar Putera Mahkota, begitupula dengan para dayang-dayangnya.

"Joha," pangil Kasim Mo, berlari mengikuti Putera Mahkota Baek Kyung didepannya.

Putera Mahkota menghentikan langkah kakinya, membuat Kasim Mo beserta para dayang dibelakangnya ikut berhenti melangkah. Putera Mahkota melirik kearah belakang, ada hal yang ingin sekali ia tanyai pada Kasim Mo sekarang ini.

"Dimana Raja Cheoljong?" tanya Putera Mahkota.

Kasim Mo menatap kikuk, ia masih kebingungan karena Putera Mahkota bertanya kepadanya. Ditatapnya kedua mata Putera Mahkota yang menatapnya dengan tajam, dengan cepat Kasim Mo menjawab pertanyaannya.

"Raja sedang mengadakan rapat dengan para menteri di ruang rapat," jelasnya.

Putera Mahkota kembali berjalan tergesa-gesa dengan tujuan menuju ruang rapat istana. Ia harus segera menyelesaikan masalah ini, ia tidak ingin Ibu yang sangat ia cintai dikurung oleh Ayahnya yang memanglah sangat kejam.

Putera Mahkota kini sampai didepan pintu ruang rapat, dua penjaga istana pun terkejut dan langsung menunduk hormat pada sang Putera Mahkota negeri ini. Setelah itu, mereka pun membuka pintu lebar tersebut hingga menampakkan sang Raja yang terduduk di tempat paling atas, di singgasananya.

Raja Cheoljong dibuat kaget akan kedatangan putera satu-satunya itu, begitupula dengan para menteri yang sedang berkumpul disana dan mengadakan rapat bersama sang Raja. Raja mengerutkan dahinya, namun seketika senyuman kemenangan terukir di wajahnya.

Putera Mahkota berhenti melangkah, memandangi sang Raja dengan tatapan yang sangat tajam. Raja mengangkat satu alis matanya, senyumam di wajahnya sangatlah dibenci oleh Putera Mahkota.

"Apakah.. kau datang karena umpan yang aku berikan?" tanya Raja, tersenyum menyeringai.

Para menteri saling menatap bingung kearah kanan-kirinya, mereka kebingungan dengan situasi sekarang ini. Disisi yang berbeda, alih-alih meladeni sang Raja, kini Putera Mahkota Baek Kyung langsung memposisikan tubuhnya untuk terduduk simpuh disana dan bersujud ke hadapan sang Raja Cheoljong.

"Jweisonghamnida, Joha," lirih Putera Mahkota, merasa bersalah karena dirinya telah melarikan diri dari istana.

"Saya tidak berhak mendapatkan belas kasihan Anda, Yang Mulia Raja Cheoljong," lanjut Putera Mahkota, masih memposisikan dirinya untuk bersujud disana.

Trumpet Flowers (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang