22

196 43 13
                                    

{~Selamat membaca~}

"Bagaimana, apakah kau sudah menemukan Putera Mahkota Baek Kyung?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana, apakah kau sudah menemukan Putera Mahkota Baek Kyung?"

Raja Cheoljong kini berada di kediamannya, dihadapannya terdapat Kepala penjaga istana yang ditugaskan untuk mencari keberadaan Seja Baek Kyung dan juga pria yang dikatakan putera dari mendiang Putera Mahkota Heonjong. Pria tersebut menundukkan kepalanya, mulai membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh sang Raja.

"Jweisonghamnida, Jeonha. Kami belum juga menemukan Putera Mahkota," jawabnya, tertunduk.

"Tapi Anda tidak perlu khawatir, saya akan mengerahkan semua penjaga untuk mencari keberadaan Putera Mahkota walaupun sampai ke penjuru negeri," lanjutnya, berharap sang Raja tidak marah kepadanya.

"Tidak perlu," sergah Raja, tak henti-hentinya memandangi pria yang terduduk simpuh dihadapannya.

"Aku yang akan mengurus selebihnya. Sekarang kau fokus saja dengan tugasmu yang satunya! Bawakan pria bernama Haru itu ke hadapanku, sebelum Menteri Ho membawanya ke istana!" perintah sang Raja dan Kepala penjaga istana pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Mungkin Menteri Ho berada satu langkah didepanku, dia pasti tahu lebih jelas mengenai pria tersebut," gumam Raja Cheoljong, mengepalkan tangannya diatas mejanya.

"Kau harus lebih cepat darinya!" titah Raja Cheoljong.

"Ye, Jeonha," sahutnya.

"Kau bisa kembali bertugas sekarang!" ucap Raja.

Kepala penjaga istana itupun segera bangkit dari posisi duduknya, menunduk hormat sebelum akhirnya ia pergi dari kediaman sang Raja Cheoljong. Kini hanya terdapat Raja dan Kepala kasim yang berada di ruangan tersebut. Raja mengangkat dagunya, tersenyum menyeringai dan mulai membuka mulutnya untuk berbicara.

"Bawa Permaisuri Jeong ke hadapanku sekarang juga!" perintah Raja, yang tentu saja tertuju pada Kepala kasim yang berdiri didekatnya.

Kepala kasim tersebut mengernyitkan dahinya, ia tidak mengerti mengapa Raja ingin menemui Permaisurinya, pasalnya seluruh keluarga istana tahu bahwa Raja tidak menginginkan Permaisuri Jeong di kehidupannya dan tidak ingin melihat wajah wanita itu sekalipun.

"Ye, Jeonha," jawab Kepala kasim, walaupun sebenarnya ia masih bingung.
.
.
.

.
.
.
Ratu Jeong diseret oleh dua penjaga istana untuk pergi ke aula dan menghadap pada Raja Cheoljong. Sungguh Ratu Jeong sangat kebingungan, cara para penjaga membawanya ke aula sangatlah tidak sopan.

Namun, itu adalah perintah Raja.

Kedua penjaga itu melepaskan tangan Ratu Jeong, dan itu membuat sang Ratu negeri ini terjatuh di lantai. Mereka tahu bahwa tidak sopan menyeret Ratu Jeong dengan cara seperti itu, namun mereka terpaksa melakukannya karena Raja memerintahkan kepada Kepala kasim untuk menyuruh dua penjaga istana untuk menyeret wanita itu ke hadapannya.

Trumpet Flowers (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang