{~Selamat membaca~}
Gun Yeongjo dan Gun Baek Kyung berlari kearah gazebo didekat tempat mereka berdua berlatih pedang. Mereka tersenyum merekah tatkala melihat Permaisuri Kim dan Permaisuri Jeong yang berada di gazebo tersebut.
"Eomma Mama," panggil pangeran Yeongjo kepada Ibundanya yang kini terduduk anggun disana.
Dua pangeran kecil itu terduduk disana, terduduk didepan kedua permaisuri dari putera Raja Guan.
"Semakin hari, kalian semakin hebat dengan pedang yang berada dalam genggaman kalian," puji Permaisuri Jeong, membuat dua pangeran itu tersipu malu.
"Aku akan terus berlatih, sampai aku sama hebatnya seperti Jenderal Jang," kata pangeran Baek Kyung.
"Bekerja keraslah, aku yakin kalian akan menjadi pria hebat saat besar nanti," kata Permaisuri Kim, tersenyum manis pada dua pangeran itu.
"Ye, Eomma Mama," sahut pangeran Yeongjo, membalas senyuman sang Ibunda tercintanya.
"Minumlah! Aku tahu kalian sangat haus," titah Permaisuri Jeong, memberikan dua cawan kecil berisikan teh dingin kepada pangeran Yeongjo dan juga pangeran Baek Kyung.
"Gomapseumnida," ucap pangeran Yeongjo, mulai meneguk minumannya, begitupula dengan pangeran Baek Kyung.
Kedua pangeran kecil itu kini menyimpan kembali cawan tersebut setelah mereka selesai meminumnya. Mereka sangat senang hari ini, karena Ibunda mereka dapat hadir menyaksikan mereka untuk berlatih.
Permaisuri Kim meraih sesuatu dari dalam lengan jubah istanya, ia mengeluarkan dua kalung giok dengan bentuk yang sama namun warna yang berbeda. Sontak hal itu membuat kedua pangeran kecil terpokus kearah kalung giok indah itu, menatapi indahnya kalung yang kini berada dalam genggaman Permaisuri Kim.
"Kalian tahu? Butuh waktu lama bagiku untuk mengukir lambang dinasti Joseon pada kalung giok ini. Tapi... aku sangat menyukai hasilnya, sesuai dengan apa yang aku inginkan," tutur kata Permaisuri Kim, dengan lembutnya.
"Untuk siapa kalung indah itu, Eomma Mama?" tanya pangeran Yeongjo, sangat penasaran.
Kedua mata Permaisuri Kim, kini tertuju pada dua pangeran kecil didepannya. Ia memelengkungkan bibirnya, menciptakan senyuman indah pada wajah cantiknya.
"Kalung giok ini, aku buatkan khusus untuk kalian berdua," jawabnya.
"Benarkah? Gomapseumnida, Eomma Mama," kata pangeran Baek Kyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trumpet Flowers (TAMAT)
Historical FictionEun Dan Oh (은단오), putri tunggal dari perdana menteri Eun Myeong (은명) yang sangat jatuh cinta pada salah satu pangeran dari dinasti Joseon. Ia memiliki satu impian sejak kecil, yakni menikah dengan lelaki tersebut. *** Pertumpahan darah terjadi di is...