Heyyo up check!
Enjoying this part!
Gue rajanya typo, tandai aja gengs.🍁🍁🍁
Najla kembali ke apartementnya. Pikirannya tidak karuan, kenapa bisa Devan menuduhnya yang merencanakan hal ini. Sungguh Najla tidak melakukan apapu, bahkan Najla kaget begitu kaca pecah dan pisau melayang ke arah Meira.
Najla tentu kaget sampai-sampai dia tidak bisa melakukan apapun. Hanya saja disini Najla menjadi tersangka, sungguh bukan Najla. Najla berani bersumpah.
Menatap dirinya di kaca melihat wajahnya dengan tenteram. Itulah yang Najla lakukan, siapa yang berani membuat api di belakang Najla, bermain api? Najla ingin api itu membakar orang yang membuatnya sendiri.
Tersenyum miring lalu menggoreskan nama seseorang di kaca menggunakan lipstik merahnya. "Owh atau itu kamu?" Najla bermonolog sendiri.
Digoreskannya dengan penuh dendam. "Salah mencari lawan atau kamu yang keberanian?"
"Owh rupanya kamu yang sangat berani, ternyata harta membutakanmu."
Jika ada orang yang melihat Najla berbicara sendiri mungkin saat itu juga Najla akan di tuding orang gila yang lepas dari rumah sakit jiwa.
Aneh namun nyata.
Najla orang baik, tapi orang baik bisa menjadi jahat sewaktu-waktu. Siapa yang bermain api duluan, Disitulah Najla menyulut apinya semakin membara. Mari di tunggu tanggal apinya menyulut hingga membakar raga orang itu dan meninggalkan jejak kebencian.
🍁🍁🍁
Di rumah sakit.
Semuanya deg-deg an menunggu dokter keluar namun tak kunjung keluar. Sampai-sampai Liza ketiduran di pundak Devan. Enggak papa lah ya, Suami sendiri juga yang di jadikan sandaran. Kalau pundak tetangga or pundak mantan jangan coba-coba yah.
"Eh Van, cerita awalnya gimana." Tanya Renal.
Devan menaikkan kedua pundaknya berarti tidak mengerti, sampai lupa kalau ada Liza tidur.
"Gue duganyaNajla." Barulah Devan angkat bicara.
Nindi mengerutkan keningnya. "Kok Tante Najla? Hati-hati Soudzon masuk neraka." Ini Nindi menakut-nakuti supaya Devan tidak asal bicara. Selagi belum ada bukti jangan asal Ngemplak nama orang. Masuk undang-undang noh.
"Iya Van hati-hati di dengar Tante Najla, kasihan belum ada bukti yang jelas." Sambung Nasem.
Wajah Devan berubah menjadi kusut. Enggak ada yang berpihak sama Devan gitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMING OF YOU (Selesai)
RomanceJika ditanya, apa yang paling sering Liza mimpikan... jawabannya adalah Mamanya dan seorang laki-laki berpostur tinggi tegap dan berdada bidang, dan orang itu adalah Devan. Sampai disini, Liza hanya menyembunyikan rasa sukanya kepada Devan, sebab...