Dreaming of you- 66

2.7K 123 14
                                    

Ternyata dugaan Liza salah, itu bukanlah mobil Devan. Habisnya Liza belum mendengarkan berita sampai habis tapi sudah nangis bombay duluan. Ya harap maklum hati Liza sangat mudah rapuh.

Devan mengelus punggung Liza dengan sangat lembut. "Tidak papa, saya ada disini."

"Eungh."

"Kalau begitu berhenti menangis ya." Kata Devan.

Walau belum benar-benar berhenti, Liza sudah lumayan tenang, astaga hatinya ini memang membuatnya panik luar biasa.

Dasar hati sangat lemah.

Besok-besok kalau lahir kembali pas pembagian hati minta yang paling kuat dan tahan banting, sekalian kecantikan dan good looking nomor 1.  Anda cantik, dunia memihak. Begitu sih sekarang prinsipnya, walau salah.

🍁🍁🍁

Hari demi hari telah berlalu, setiap pulang dari kerja Devan akan terus mencari Liza dan menciumi perut perempuan yang berstatus Istrinya.

"Halo anak Ayah, sedang apa disana?"

Iseng, Liza menjawab pertanyaan Devan dengan suaranya yang meniru suara anak kecil, lagi pula mana bisa anaknya menjawab di dalam perut, kalau iya sumpah demi apapun Liza mati di tempat. "Halo, dede lagi tendang perut Mama." Kata Liza dengan suara yang ia buat-buat seperti anak kecil.

"Masa sih, coba dede tendang perut Mama sekali lagi, Ayah mau lihat dong." Karena kalau boleh jujur Devan sangat jarang melihat anaknya menendang perut Liza. Saat Liza heboh dan begitu Devan mau lihat sudah tidak ada lagi pertunjukan anaknya. Anaknya malu yah?

Jadi sering kali Devan lihat ya dari video yang Liza rekam saat anaknya menendang. Sungguh anak yang malu, semoga benar-benar malu yang kalem bukan malu-maluin ehehe.

Dan sekarang usia kehamilan Liza adalah 8 bulan menuju 9. Lalu sekarang adalah tanggal 1 dan menurut perkiraan dokter Liza akan melahirkan di tanggal 25.

Rencannya Liza akan melahirkan normal, tapi saran dari Devan adalah operasi caesar agar Liza tidak terlalu merasakan sakit. Namun Liza menentang, Liza mengingat perkataan orang tua jaman dulu katanya 'belum bisa di anggap orang tua kalau belum merasakan sakitnya melahirkan.' Katanya sih seperti itu, tentu Liza tidak mau jika tidak di anggap orang tua.

Namun karena Devan yang keras kepala dan kekeuh, akhirnya mereka membuat keputusan. Dan keputusannya adalah, tidak ada yang tahu saat sudah waktunya nanti Liza akan melahirkan normal atau operasi. Semua akan dilihat dengan kondisi, jika memungkinkan maka Liza akan melahirkan normal, dan jika tidak jalan keluarnya adalah operasi. Doakan saja yang terbaik untuk Liza.

"Yah dede gak mau beraksi depan Ayah ya." Wajah Devan berubah cemberut.

"Gak papa Van, nanti kalau dia sudah keluar pasti dia mau kok lihat kamu bahkan bisa dekat banget, karena kata orang tua dulu sih begitu, kalau di kandungan malu tapi pas keluar malah dekat." Jelas Liza panjang lebar.

Devan suka bingung, Liza ini hidup di jaman peradaban mana, kok selalu bawa-bawa kata orang tua dulu.

"Iya sayang iya." Balas Devan.

"Semua barang kamu sudah beres kan?" Tanya Devan.

"Barang apaan?"

"Barang persiapan lahiran." Kata Devan menerangkan singkat, maklum namanya juga sudah tidak ada Mama dan Papa Devan pasti nanti akan riweh sendiri. Dan pada saat hari itu tiba Devan takut mengingkari janjinya sendiri.

DREAMING OF YOU (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang