Dreaming of you- 61

2.2K 123 10
                                    

DIALOG SENJA- LARARecommended untuk baca part ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIALOG SENJA- LARA
Recommended untuk baca part ini.

Typo, harap tandai.

Enjoying this part!

🍁🍁🍁


Seminggu telah berlalu.

Ucapan Devan hari itu sungguh telah dibuat nyata hari ini.

Iya, hari ini adalah hari paling bersejarah kedua oleh Devan dan Liza. Tentu sejarah pertamanya adalah memori mereka yang kemarin, namun sudah di kubur, sekarang tunas baru telah muncul.

Tidak mudah untuk ada di tahap ini, Angel yang notabenenya kekasih Devan tidak terima atas semuanya, bahkan Angel mengancam untuk bunuh diri alias melompat dari lantai 45.

Jika kalian pikir Devan hanya diam dan menuruti perkataan Angel, itu salah besar. Nyatanya Devan berkata seperti ini. "Nanggung banget lantai 45, gak sekalian lantai 50?"

Ehehe dalam hati tentunya.

Dan saat itu juga orang tua Angel datang ke rumah sakit dan menenangkan Angel.

Dan satu fakta terkuak, ternyata Angel mempunyai penyakit mental, bisa sewaktu-waktu tertawa, sedih, dan biasa saja atau bahkan melukai diri. Sedih sih, namun namanya juga cinta tidak memaksa dan di paksakan.

Tapi lupakan, semuanya sudah aman. Angel telah di bawa kembali oleh kedua orang tuanya.

Angel memang orang Indonesia tapi sedikit ada campuran luar, makanya tinggal di luar negeri. Tidak perlu Devan jelaskan mengenai pertemuannya dengan Angel kan? Devan tidak mau mengungkit.

Karena, hari ini adalah hari yang istimewa. Walau tidak ramai, karena hanya di hadiri keluarga bahkan ada Tante Najla dan para sahabat Devan dan orang rumah.

"Bagaimana para saksi?" Tanya Pak Penghulu begitu Devan selesai mengucapkan ijab kabul.

"SAH." Wtf suara Jovan paling besar sendiri.

Rasanya Renal mau menghilang dari bumi kalau Jovan malu-maluin begini.

Dan tak lama tangan kedua tangan Jovan menempel. Namanya juga mau minta maaf.

"Eh maaf maaf namanya kelepasan." Kata Jovan sambil senyum-senyum gak jelas. Begini ni malunya sampai ubun-ubun, mana tadi sunyi banget lagi.

"Alhamdulillah sah." Ucap Pak Penghulu begitu mengakhiri keheningan.

Setelah itu di lanjut doa-doa yang di pimpin oleh Pak Penghulunya.

"Saatnya memasang cincin."

Devan dan Liza tersenyum, lirik mata mereka saling bertemu. Liza sungguh tidak bisa menahan senyumnya, apa lagi Devan.

"Siap?" Bisik Devan sebelum memasukkan cincin itu ke jari  manis Liza kembali tentu setelah sekian lama jari manis Liza tak terisi cincin indah.

DREAMING OF YOU (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang