Pandangan Liza buram, setelah itu Liza jatuh.
"Eh eh siapa nih" pekik Jovan.
Renal dan Nasem ikut kaget karena seorang perempuan yang jatuh di hadapan mereka.
Nasem berinisiatif melihat siapa yang pingsan "eh cepat angkat, ini Liza anak sebelah" ujar Nasem.
Jovan sudah berjongkok mengangkat Liza, alhasil mereka lari-larian menuju UKS.
Devan? Jangan tanyakan Devan, dia hanya melihat tanpa sepatah katapun.
"We lo gak ikut" Renal menepuk pundak Devan.
"Duluan aja lo" ucap Devan, setelah itu hanya dirinya sendiri yang tersisa di lorong.
Jovan membawa Liza ke UKS dibelakangnya ada Nasem yang ikut berlari.
"We anak yang piket mana" teriak Nasem saat sampai di UKS.
"Cepat woy, mukanya pucet banget kayak mayat."
Nasem mengangguk dan mencari anak piket di UKS, Renal datang menjitak kepala Jovan "enggak mayat juga bujank"
"Ih serah, coba lo liat deh mukanya pucat banget, kasiannn:(" ujar Jovan dengan wajah kasiannya, jujur walaupun Jovan sangean tapi masalah seperti ini hati Jovan sangat terenyuh, nyes nyes kayak peyek.
"Woyy ini anak piket" Nasem mendorong perempuan memakai almamer yang saat ini sedang piket UKS.
"Eh lo cepat sini" Jovan menggoyangkan tangannya menyuruh perempuan itu cepat sedikit.
.......
Setelah Liza diperiksa, Jovan dan Renal menunggu di UKS, ya menunggu Liza sadar.
Nasem? Dia pergi ke kantin untuk membeli makanan jika nanti Liza bangun.
"Kasian juga" ucap Jovan tiba-tiba, di angguki oleh Renal "tau, padahal gue enggak pernah peduli sama orang, tapi ngeliat dia tuh jiwa peduli gue keluar" ujar Renal.
"Hooh, dia punya daya tarik sendiri kayak magnet" ckckck enggak ada seriusnya si Jovan.
"Eh Devan mana?" Seketika Jovan sadar bahwa tidak ada Devan daritadi.
"Mana gue tempe, anak itu mah mana mau kayak gini, ego sama gengsi dia tu tinggi, tapi gue yakin dia juga punya sisi baik" ujar Renal.
"Ya ada tapi gue enggak pernah lihat, seringnya liat yang buruknya Devan" sahut Jovan.
"Eitss bahas apa nih" Nasem datang membawa satu plastik entah berisi makanan apa.
"Noh tanya aja Renal" ucap Jovan melempar pertanyaan ke Renal.
Nasem duduk lalu menunggu Renal menjawab "biasa, si Devan. Kayaknya enggak mau kesini, entah apa yang anak itu fikirkan, jiwanya terlalu keras apalagi hatinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMING OF YOU (Selesai)
RomansaJika ditanya, apa yang paling sering Liza mimpikan... jawabannya adalah Mamanya dan seorang laki-laki berpostur tinggi tegap dan berdada bidang, dan orang itu adalah Devan. Sampai disini, Liza hanya menyembunyikan rasa sukanya kepada Devan, sebab...