Heyyo up! Terhitung 4 hari gue enggak up. Kenapa yak di cerita ini gue kek kena writer block. Tau kan? Ya kalau gak tau searching bae di google tong!
Langsung aja. Cekidott!
Ada typo, kesalahan lainnya tandai aja gengs!
🍁🍁🍁
Keesokan harinya.
Liza tidak memikirkan hal yang kemarin terjadi, Devan juga sampai bersumpah kalau dia tidak macam-macam. Apa ini yang di maksud Suami takut Istri?
Tapi dia yang orangnya cool gitu, dan sangar lagi. Masa iya takut sama Istrinya alias si Liza yang lemah lembut dan kalem.
"Aduhh kamu kok disini sih." Dari tadi Liza mengeluh karena Devan ada di sampingnya tidur.
Memang yah bumil itu sensian, di senggol dikit kena bacok. Padahal yah, kasurnya cuma goyang karena Devan naik mau tidur.
"Loh masalahnya apa." Parau-parau suara Devan, jangan bilang Liza mau ngajak debat lagi. Devan sudah ngantuk tidak terkira. Pasalnya ini jam tidur siang, pulang sekolah enaknya di kamar ngadem di bawah 3 Ac terus tidur di kasur yang empuk.
Masalahnya cuma satu, Liza. Liza aja dari tadi riweh, di suruh geser ke kanan lah, habis geser ke kanan di suruh ke kiri. Sinting!
Untung Devan sudah mulai sabar, katanya nih yah katanya, bumil itu di turutin aja apa maunya, nanti anaknya ileran. Dih amit-amit anak Devan ileran, Papanya ganteng gini masa anaknya jadi kayak Memet!
Amit-amit jabang bayi.
"Ya sudah mau lo apa." Kini Devan mengubah posisinya menjadi duduk tapi enggak menatap Liza. Kalau natap Liza tu bawaannya emosi.
"Liat aku dulu dong."
"Itu mau anak gue atau maunya dia sih?" Batin Devan. Jangan bilang maunya Liza, kalau Liza mah ogah si Devan. Kalau mau anaknya mau tidak mau yah natap Liza.
"Siapa yang minta."
"Anak kamu lah."
"Anak bersama itu hey." Tegur Devan, walau Devan rada-rada geli dengan Liza tapi Devan sudah menerima Liza itu Ibu dari anaknya. Tapi sama aja masih rada-rada bagaimana gitu.
"Kan kamu yang nabur benih."
"Njir dikira masakan kali yah." Lagi-lagi batin Devan berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMING OF YOU (Selesai)
RomanceJika ditanya, apa yang paling sering Liza mimpikan... jawabannya adalah Mamanya dan seorang laki-laki berpostur tinggi tegap dan berdada bidang, dan orang itu adalah Devan. Sampai disini, Liza hanya menyembunyikan rasa sukanya kepada Devan, sebab...