Jika ditanya, apa yang paling sering Liza mimpikan...
jawabannya adalah Mamanya dan seorang laki-laki berpostur tinggi tegap dan berdada bidang, dan orang itu adalah Devan.
Sampai disini, Liza hanya menyembunyikan rasa sukanya kepada Devan, sebab...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE STORY COVER| ENDING RECOMMENDED.
Sebelumnya maaf karena 2 hari ending di tunda Baru sempat sekarang.
Bersiap ending.
Typo harap tandai.
Yuk bismillah mulai di baca wkwkw...
ENDING!
🍁🍁🍁
Dari kemarin rasanya Liza bete, bawaannya pengen marah dan mengumpat. Dan alasannya adalah karena Devan yang pergi ke luar kota.
Wait, kata Devan dia hanya berada di sana selama 3 hari. Alasan terkuat Devan berani pergi ke luar kota meninggalkan Liza yang tengah hamil tua bahkan sudah mendekati persalinan adalah karena surat wasiat yang dibuat oleh Abraham.
Dan surat itu baru muncul baru-baru saja dari orang yang sangat Papanya percaya di perusahaan. Ternyata sudah lama sekali surat wasiat itu ada.
Dan wasiatnya adalah, Devan harus pergi ke salah satu kota yang telah Papanya sebutkan, dan bertemu dengan Adiknya.
Mengagetkan bukan? Kemarin semua telah di jelaskan oleh orang kepercayaan Papanya sendiri.
Jadi begini alurnya, Devan adalah anak kandung dari Papanya dan juga Mamanya. Namun jika benar begitu tidak masalah kan? Lalu yang salah disini adalah, kenapa bisa Devan mempunyai Adik? Berarti itu dari Mamanya, lalu apa itu artinya Mamanya bermain di belakang Papanya?
Jika iya, kapan hal itu terjadi.
Pertanyaan Devan yang sangat besar adalah, jika Devan adalah Kakak disini. Lalu kapan Mamanya menikah waktu itu?
Dan kata orang perusahaan Papanya Devan, Devan akan mendapatkan jawaban jika bertemu dengan Adiknya itu.
Dan hal itu yang membawa Devan sampai rela ke luar kota. Dan Devan menjajikan waktu 3 hari ke Liza. Sebelum itu, Devan telah memberikan kotak yang belum Liza buka. Kotak itu bukan kotak biasa, kotak itu separuh hidup Devan. Dan Devan meminta Liza untuk membuka kotak itu saat sudah tiba masanya.
"Rumah juga sepi, Mba izin pulang." Ya di rumah hanya ada Liza seorang. Sebenarnya duluan Mba yang pergi dari Devan, tapi Devan sudah memanggil Jovan, Renal untuk memastikan Liza aman. Namun sampai sekarang Jovan dan Renal belum ada datang.
Hanya ada supir di rumah, tapi tetap saja Liza kesepian karena supir hanya berada di luar rumah bukan di dalam.
Hari ini memang sudah tanggal 15, semakin dekat dengan hari persalinan. Tapi hati Liza tidak pernah tenang.
