Jika ditanya, apa yang paling sering Liza mimpikan...
jawabannya adalah Mamanya dan seorang laki-laki berpostur tinggi tegap dan berdada bidang, dan orang itu adalah Devan.
Sampai disini, Liza hanya menyembunyikan rasa sukanya kepada Devan, sebab...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya ada keberanian Devan untuk bilang ke Renal, Jovan dan Nasem bahwa mamanya menyuruh untuk makan di rumah Devan.
Awalnya Devan kira akan di tolak, ternyata mereka menerima, apalagi si Jovan yang udah duluan senang "akhirnya makan bakso enak buatan tante Meira" emang anak rakus sama enggak tu beda yah, padahal dia mah anak orang kaya tapi tampilan sederhana, makanya orang-orang heran kalau dia turun dari mobil lamborghini..kayaknya enggak pas gitu.
"Akhirnyaa kalian datang lagi" Meira menyambut ketiga sahabat Devan yang datang.
Kalau dilihat secara mata telanjang, Devan seperti anak tiri karena mamanya lebih perhatian sama ketiga sahabatnya, tapi Devan tau itu rasa sayang mamanya untuk ketiga sahabatnya..
"Ayo ayo langsung ke meja makan" kata Meira ketika melihat Nasem malu-malu. Masih punya urat malu juga si Nasem.
"Eh iya tante" ucap Nasem sambil menduduk.
Jovan? Jangan khawatirkan Jovan, bahkan dia sudah Pw di kursi menunggu bakso datang, prinsip Jovan adalah 'anggap aja rumah sendiri' masalahnya ini kelewatan tapi mamanya memang sudah tau sifat Jovan yang kadang bikin emosi.
Sekitar menunggu 5 menit barulah bakso buatan mama Devan datang...
"Ayo ayo dimakan...yang banyak, tante masih punya banyak" kata Meira, Meira sangat senang kalau sahabat Devan makan banyak, makanya mama mereka dekat sama Meira karena Meira perhatiin juga kesehatan anak orang.
"Wowww mantap nih tan" kata Jovan ketika habis menyeruput kuah bakso, kuahnya aja legit pisan..
"Ahaha bisa aja, sok di makan" ujar Meira sambil menyodorkan sambel, kecap dan jeruk nipis.
"Devan kamu enggak makan sayang?" Heran Meira ketika melihat Devan hanya diam.
"Ini mau makan" alhasil Devan menyedokkan bakso ke dalam mulutnya.
Begitu makan hanya ada Meira yang berbicara "lama yah kalian enggak kesini, sampai rindu loh tante" canda Meira, ya tapi lumayan rindu juga..soalnya mereka lengket banget kayak prangko, kalau hilang satu kurang lengkap.
"Ini kita kesini kok tan" jawab Renal.
"Tenang aja tan, nanti kita kesini terus kalau perlu nginap" sambung Nasem.
Meira tertawa kecil "boleh banget itu mah"
Beberapa menit kemudian hening, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu.
Tiba-tiba saja tv di ruang makan menampilkan berita, ya memang di ruang makan keluarga David ada tv, entah tujuannya apa, papanya memang suka makan sambil dengarin berita.
