Setelah beberapa hari yang lalu Meira datang menyampaikan maafnya dan menyuruh Liza untuk menikah dengan Devan.
Ya, jadi disinilah Liza sekarang. Dirumah besar dan megah milik keluarga Devan, pernikahan dilakukan biasa saja agar tidak menimbulkan keributan, bahkan yang datang hanya keluarga Devan saja dan Abraham- Papanya Devan sampai kembali ke Indonesia.
"Bisa di mulai" kata Pak penghulu.
Liza memejamkan matanya, ya Tuhan Liza enggak percaya ini tapi ini benar-benar nyata dan ada di hadapannya.
"Jangan nerveous Liza" bisik Najla.
"Ananda Devan Abraham bin Muzaki Abraham, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Aliza Octavia binti Farel Herlambang dengan maskawinnya berupa seperangkat alat sholat, tunai"
Deg deg deg, jantung Liza benar-benar sudah tidak sehat. Pasalnya ini sudah giliran Devan yang mengucapkan, setelah ini berarti Liza menjadi istri dari seorang Devan Abraham bukan?
Liza memejamkan matanya begitu melihat Devan menarik nafas panjang "Saya terima nikah dan kawinnya Aliza Octavia binti Farel Herlambang dengan maskawinnya, yang tersebut dibayar tunai" dengan satu tarikan nafas Devan mengucapkan dengan benar.
Liza benar-benar bingung harus seperti apa mengutarakan perasaanya saat ini.
"Bagaimana para saksi, sahhh"
"Sahhh" jawab orang-orang yang rata-rata semuanya adalah keluarga dan pelayan di rumah ini.
"Alhamdulillah"
Setelah itu penghulu mengucapkan doa-doa, Liza benar-benar berdoa semoga setelah ini semuanya baik-baik saja.
Oh iya, Nasem, Renal dan Jovan serta Nindi juga datang. Untuk sahabat Devan sudah tidak kaget lagi, tapi si Nindi kaget bukan main ternyata pelakunya adalah Devan yang dingin kayak es balok? Rada enggak percaya tapi inilah kenyataannya.
"Silahkan pengantin perempuan dan laki-laki bertukar cincin"
Meira menyodorkan nampan indah yang di atasnya ada cincin yang sangat indah.
Devan mengambil satu dan Liza pun begitu. Plies jantung Liza benar-benar tidak sehat sekarang.
"Mempelai laki-laki bisa memakaikan cincin ke tangan sang istri"
Liza bisa melihat Devan yang ragu-ragu, jika Devan ragu-ragu jangan tanyakan Liza yang lebih dari ragu.
Tapi tak selang beberapa lama Meira menyenggol tangan Devan, mungkin adalah sebuah kode untuk cepat memakaikan cincin tersebut.
Najla juga memberi kode agar Liza mengulurkan tangannya, tapi Liza takut. Liza takut saat ia sudah mengulurkan tangannya tapi Devan menolak.
Akhirnya dengan keberanian dan tekad Liza, Liza mengulurkan tangannya dan Devan mulai menerima uluran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMING OF YOU (Selesai)
RomanceJika ditanya, apa yang paling sering Liza mimpikan... jawabannya adalah Mamanya dan seorang laki-laki berpostur tinggi tegap dan berdada bidang, dan orang itu adalah Devan. Sampai disini, Liza hanya menyembunyikan rasa sukanya kepada Devan, sebab...