06♡

55 37 39
                                    

"semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar," ucap salah seorang yang bersalaman dengan Althaf.

"Terimakasih," Ucap Althaf.

Iya sekian kalinya Althaf tidak berkata dan pergi meninggalkan Alora, diikuti Alora juga pastinya gitu aja terus heuh.

♥♡♥

"Prig nih gw kasih duit buat lu jajan," Alora mengeluarkan lembaran uang kertas.

"Emang duit gw maemunah,"

"Nama aku Alora mbah iyem gendut,"

"Apa lu bilangg?!!"

"piss," Alora membentuk jari nya huruf V dan memberikan cengiran kuda.

Tanpa Aba-aba prig mengejar Alora yang udah kabur duluan karna tau mau diseruduk banteng.◐.̃◐

"mau kemana lo~" Teriak Pricilla.

"Kejar sini kejarr hahah,"

Bruk**

"Ah elah siapa sih yang naro tiang tembok disini, diem aja lagi nih tembok apan lu huh?!! Berani lu ngomong jangan diem aja!!"

Gilanya Alora kumat kayanya.

"Kamu siapa~ kamu siapa~ bukan temen gw yang jelas," Pricilla ngelewatin Alora hoho.

"Eh prig tunggu~, awas lo ya urusan gw sama you belum selesai," Alora memberikan tatapan sinisnya sama TIANG TEMBOK. ←_←

"Gw mau kekantin mau beli minum ntar gw nyusul ke perpus," Ucap Pricilla.

"Iya samyangkuh cepat kadieu ya aku gak bisa sendiri hoho,"

Pricilla memutar bola mata malas.

"Heeh,"

Althaf. Batin alora.

"Ngapain tuh orang di perpus?"

"Eh baca buku lah"

Dia yang nanya dia yang jawab (╯3╰)

Alora mencari buku yang sudah ia pikirkan dikelas tadi.

Tapi ntah ada angin apa Alora justru penasaran dengan yang dilakukan Althaf.

"Anjir molor, kirain ngapain," baru saja ia ingin melangkah kan kaki kedepan, eh mundur lagi.

"Tapi pucet,"

Alora pun memberanikan diri untuk menghampiri pria dingin tersebut.

"Althaf,"

Alora memanggil pelan karna tau ini perpus, dan menggoyangkan badan Althaf.

"Dingin banget, Althaf lo sakit ya,"

Ya Althaf lemas, dengan cepat Alora meminta bantuan teman sekitar yang berada diperpustakann untuk mengangkat Althaf ke Uks.

"Cepet eh bantuin,"

"Gak lah yang ada dihajar kita, lo aja deh ra bawa sendiri kita mau kekelas," ucap salah seorang murid dari mereka.

"Eh kenapa ra?" Tanya Pricilla panik.

"Si Althaf sakit tapi pada gak mau bantuin buat ke Uks,"

"Jelas lah pada takut Si Althaf dikenal jago berantem ra mana ada yang berani,"

"Ah bodo amat itu ntar aja mending lu bantu gw bawa dia,"

"Tapi ra,"

"Priiigg~,"

Alora dan pricila menopang badan Althaf ke uks, di perpustakaan memang tidak ada guru yang menjaga sekarang.

"Pricilla!" Panggil seseorang.

"Eh iya dav kenapa?"

"Alora mana, bilangin gw mau rapat osis sebentar, dia pulang bareng gw,"

"Alora lagi nemenin Althaf tuh di Uks,"

"huh?!"

"Alo-" ucap Pricilla terpotong.

Davien pergi gitu aja dengan cepatnya menuju Uks.

"Nih lu minum obat dulu,"

Alora memberikan obat tablet dan gelas berisi air minum yang digenggamnya kepada Althaf.

"Lo istirahat aja tadi gw udah izinin ko ke guru kalau lo sakit,"

Althaf menatap lemas tapi datar,

"Lo ko bisa sakit gini,"

"Gak perlu tau,"

Iya gapap ko singkat padat jelass, Alora mah gapapa hoho.๏︿๏

"Alora!"

Alora langsung melihat kearah suara yang memanggilnya.

"Eh dav,"

"Ayo udah masuk nih,"

Ucap Davien dengan tatapan marah ke Althaf.

"Eh gw udah izin ko kasian nih Althaf gak ada yang nemenin," jelas Alora.

Davien mengambil hanphone disaku bajunya seperti sedang menghubungi seseorang.

"Temen gw ntar kesini,"

"Ta-"

Tanpa berbicara lagi Davien menarik Alora untuk keluar dari Uks.

"Ra gw mohon sama lo jangan sekali-sekali lo deket sama Althaf pliss," mohon Davien.

"Emang kenapa sih dav,"

"Ra dengerin gw, dia bahaya buat lo"

"Maksudnya?"

"Gw kekelas dulu ya, lo masuk kekelas juga nanti pulang bareng gw ya, tapi gw rapat osis sebentar gak ada penolakan,"

"Tapi dav-" Davien pergi tanpa mendengar perkataan Alora.

***

Happy reading
Sala hangat,
Cahaya

Jangan lupa vote & komen!^^

S w i p e _ u p
👆

Alora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang