08♡

48 31 48
                                    

Seorang gadis dengan hiasan hansaplas di keningnya berjalan di koridor sekolah.

"Oh mey mey Aloraainaa jidat lo kenapa nih," Siapa lagi kalau bukan pricilla yang ngomong sambil meraba kening alora.

"Aw sakit anjir prig," Ucap alora sambil mengelus hansaplash dikeningnya.

"Yaudah ini kenapa kening lo?" Tanya Cilla panggilan singkatnya.

"Gw kemarin habis.." Alora menganggantung ucapannya.

Pricilla mengernyitkan dahinya"Habis apaan maemunah,".

"Habiss.."

"Iya habiss??"

pricilla semakin fokus dengan kata-kata Alora.

"Habis dicium lee min hoo, ampe Membekas jadi gw gak mau ada yang tau kalau gw selingkuhannya ahhaha, "
Alora tertawa lepas karna mengerjai sahabat tersamyang nya.

Pricilla? Dia sedang menahan nafasnya yang menggebu-gebu dan asap amarah nya.( ̄3 ̄)

Sadar akan cilla yang akan menghabisi nya, Alora melakukan drama yang amat basi. \( ̄▽ ̄;)/

"Awhh," Rintih Alora.

"Kayanya gw mules deh gw duluan ya byeee~" Alora melangkahkan kaki dengan cepat meninggalkan Pricilla.

"Alorainaa~!" Teriak Cilla geram.

Tett**

Waktu yang ditunggu para murid yang sudah kelaparan pun berbunyi, jam istirahat pastinya.

Dua anak perempuan di SMA Antartika berjalan sejajar seraya berbicara dengan asiknya menuju kantin.

"Eh ra gw kesitu ya mau beli bakso,"

"Yaudah sekalian deh gw juga, gw yang beli minumannya biar gak kelamaan," Perintah Alora.

"Yes yes,"

Cilla Melangkahkan kaki menuju tempat penjual bakso.

"Huft rame banget, srobot aja deh," Alora berusaha menyerobot antrian saking gak bisa sabar ini Alora udah kehausan.>_<

"Permisi woy," Teriak Alora dikerumunan murid lainnya.

Tanpa disengaja tangan salah seorang dari kerumunan tersebut memukul kening Alora.

"Awh," Rintih Alora kesakitan.

Seseorang menarik tangan Alora,

"Lo tunggu sini," Perintah Althaf seorang yang menarik Alora tadi.

Althaf menyuruh Alora duduk dikursi yang tak jauh dari kantin seperti taman kecil.

Alora sempet kaget tapi tak berangsur lama karna luka di keningnya membuatnya meringis kesakitan.

"Nih minum,"

Althaf memberikan sebotol Minuman tak lupa sedotan yang memudahkan Alora untuk meminumnya.

Althaf pun perlahan membuka balutan luka dikening Alora menganggantinya dengan balutan yang baru dengan sangat hati-hati.

"Lain kali kalau gak bisa nyerobot tunggu sepi," Ucapa Althaf datar.

Tanpa Menunggu jawaban Alora Althaf melangkahkan kaki menjauh dari alora jangan lupakan tangan yang ia masukkan kesaku celananya.

Kadang mikir ini orang cuman punya satu ekspresi muka apa, kan Alora ngeri liatnya hoho.(︶︹︺)

"Aloraa!!" Cilla kayanya hari ini marah-marah mulu deh.

"Eh prig hahah sorry tadi-" Ucap Alora terpotong.

"Suttttt" Cilla menempelkan jari telunjuknya tepat dibibir mungil Alora.

"Prig tangan lo bau terasi ah,"

"Pa-pan sih serius nih gw,"

"Ah abang prig mau neng seriusin, yuk," Ucap Alora dengan mengedipkan mata indahnya.

"Idih najiss, jauh-jauh lo dari gw," Cilla menjauhkan tubuh Alora yang mendekat layaknya wanita genit.

"Ah abangg," rengek Alora.

"Serius ra, tadi gw gak sengaja liat lo disini sama Althaf, ada apaan lo kenapa perhatian banget ampe ganti tuh hansaplash dimuka lo," Ucap cilla panjang.

Alora terdiam sejenak, ntah lah Alora tidak ingin ada yang tau bahkan sahabatnya sekalipun kalau luka dikeningnya ada kaitannya dengan Althaf.

"Owhh atau jangan-jangann," Cilla mulai mencurigai membuat Alora terasa panik sambil menggigit sedotan diminumannya.

"Althaf itu lee min ho yang nyium lo?"

Uhukk**

"Eh minum pelan-pelan kalii," Cilla menepuk-nepuk pundak alora.

"Lo sih ah udah ah gw mau ke kelas," Ucap Alora dan berlalu begitu saja meninggalkan Cilla tanpa menjawab sekata pun.

"Eh ra tunggu~" teriak Cilla.

♥♡♥

Dertt**

Bunyi handphone tanda pesan masuk.

Davien
|p
|p
|p
|Alorainaa

Alora
Iya Alora in here|

Davien
|So inggris lu ah
|ntar pulang kerja gw jemput okey

Alora
Mau ngapain?|

Davien.
|Katanya mau ngerjain tugas
|Dirumah si pricilla

Alora
Astagaa iya,|
Untung lo ingetin|
Eh, lo tau darimana|

Davien
|Dari kembaran lo lah sapa lagi

Alora
Anjir nih si prig|
Gak gw sendiri aja|

Davien
|Gak
|Gw anter kata pricilla jidat lo habis ternodai luka

Alora
Lebay lo ah|
Gapapa dav gw sendiri aja|

Davien
|Gak ra gw anterin pokokknya
|Gw tunggu depan tempat kerja lo
|15 menit lagi gw sampe

Alora
(read) Daviendraa heuh|

Alora meletakkan ponsel nya dimeja dan menghela nafas kasar.

"Kenapa kau? Utang sama siapa lagi kau," saut Bina yang datang membawa peralatan masak yang kotor.

"Enak aja kau, aku walaupun utang akan kubayar heuh," elak Alora.

"Lalu mengapa muka kau macam strees begituu,"

"Tak ada apa-apa lah sudah aku mau beres depan tuh," Alora pergi begitu saja tanpa menghiraukan perkataan Bina.

Pasalnya Alora hanya teringat Althaf jika sampai bertemu Davien.

Karna sepertinya Davien amat membenci Althaf.

Terlebih lagi Althaf belum juga keluar dari ruangannya untuk pulang.

***

Happy reading
Salam hangat,
Cahaya

Jangan lupa vote & komen!^^

S w i p e _ u p
👆

Alora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang