19♡

41 28 14
                                    

Alora mengerjapkan matanya beberapa kali, ia mengingat kejadian semalam.

Dia tidak tau apa yang akan terjadi jika saja Althaf tidak menolongnya waktu itu.

Kini ia mengambil sebuah kotak itu lagi.

"Gw kangen kalian,"

"Gw kangen sahabat yang selalu ngejaga gw,"

Alora meneteskan air matanya.

Alora mengambil sebuah foto diatas meja tepat disamping kasurnya.

"Ayah... Ibuu, Alora kesepian banget hehe, gapap ko tapi Alora kuat,"

Alora memeluk kotak dan foto tersebut.

Tokk**tokk

Suara ketukan pintu mengambil alih kesedihan Alora. Alora menyeka air matanya dan segera membukakan pintu.

"Davien?"

"Bukan ini zayn malik," Davien langsung masuk begitu saja kerumah Alora sebelum disuruh kebiasaan banget emang.

Alora memutar bola matanya malas.

"Lo ngapain disini?"

"Seperti biasa,"

"Waah bunda masak apa lagi nih gw laper banget,"

"Eitss," Davien memeluk tas berisi makanan tersebut.

"Apan ih Dav," Rengek Alora.

"Cuci muka lah maemunah..itu belek lo udah kemana-mana aja ih malah bauu lagi,"

"Awh ra sakiit," Davien meringis kesakitan kala Alora mencubit lengan Davien.

"Lagi lo gw udah laper nih ah,"

"Ligi li gii idih lipir nih ih,"

Davien mengejek Alora, membuat Alora menatapnya tajam.

"weitss iya iya santai nih," Davien memberikan makanannya dan tentu Alora mengambilnya dengan Antusias.

Alora Membuka satu persatu kotak makanan tersebut, dan mulai melahap makanan tersebut dengan santainya.

"Ra," panggil Davien.

"Hhm,"

"Lo suka Althaf?"

Uhukk**uhukk

"Pelan-pelan makanya," Davien memberikan minuman pada Alora.

Alora meneguk minuman tersebut dengan cepat.

"Lagi lo pertanyaan apan itu,"

"Gw cuman nanya soalnya gw liat semenjak ada Althaf lo berdua terus,"

"Dia itu boss ditempat gw kerja gw berdua juga kan karna ada tugas yang pentas seni,"

"Lagian," Lanjut Alora menggantungkan ucapannya.

"Lagian apa?" Tanya Davien.

"Mana mungkin cowo sekaya setampan Althaf suka sama cewe aneh kaya gw hahahha," Alora menertawakan perkataannya.

"Ko lo,"

"Apa,"

"Lo tau lo aneh? Ahahha," Kini davien pun menertawakan perkataanya.

"Sialand nih makan," Alora Menyuapkan banyak makanan kepada Davien.

Membuat Davien kesusahan untuk Berbicara.

"Egh," sendawa Alora berhasil membuat Davien cengo.

"Jorok bat lo ah,"

"Biarin Wlee," Alora menjulurkan lidahnya.

Alora [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang